Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Impresi Berkendara Toyota C-HR Hybrid?

JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota C-HR Hybrid bisa dibilang merupakan mobil hybrid paling terjangkau yang saat ini dipasarkan di Indonesia. Dibandingkan Corolla Altis Hybrid yang dipasarkan Rp 586,2 juta, mobil ini masih lebih murah Rp 40 jutaan.

Di atas kertas, C-HR Hybrid mengusung mesin 2ZR-FXE 1.800 cc bertenaga 100 ps dan torsi 142 Nm, serta motor listrik 36 ps. Sementara C-HR model biasa menggunakan unit 2ZR-FE 1.800 cc yang menghasilkan 141 ps dan torsi 170 Nm.

Meski jadi yang paling murah, C-HR Hybrid tetap menawarkan rasa berkendara khas mobil ramah lingkungan, yang halus dan minim suara.

Apalagi saat baterai berada dalam kondisi penuh, maka secara otomatis mobil akan melaju dengan mode EV (Electric Vehicle).

Suara yang dihasilkan benar-benar hening. Hanya ada suara embusan AC, putaran motor listrik yang begitu halus, dan suara bising dari roda.

Teknologi hybrid yang diusung mobil ini terbilang sudah semakin cerdas berkat Hybrid Synergy Drive generasi kedua, yang sama dengan kepunyaan Camry Hybrid.

Jadi cara kerjanya pun terbilang mirip, ketika baterai penuh, maka mobil akan berjalan memanfaatkan motor listrik yang tenaganya bersumber dari baterai.

Namun jika kondisi baterai sudah sedikit, mesin akan aktif untuk menggerakkan mobil sekaligus sebagai generator pengisi baterai.

Anda pun tak perlu bingung-bingung mengatur kerjanya, sebab semua sudah diatur secara otomatis. Bahkan saking halusnya, Anda tak akan menyadari saat mesin mulai aktif. Semuanya berpindah secara hening tanpa perbedaan berarti.

Walaupun tak ada daya tarik dari suaranya, C-HR Hybrid tetap menyenangkan dikemudikan. Salah satunya karena sistem transmisi CVT yang terasa lebih instan. Transmisi C-HR Hybrid bisa memberikan akselerasi lebih spontan tanpa raungan berlebih.

Selain itu juga karena mode berkendara Eco, Normal, dan Sporty yang akan mengatur sensitifitas pedal gas terhadap akselerasi mobil.Sayangnya fitur ini agak tersembunyi, sehingga kurang praktis saat digunakan.

Soal bantingan suspensi, C-HR Hybrid tergolong pas, tidak keras dan tidak begitu empuk saat dikemudikan sendiri.

Suspensi double wishbone di depan dan independen di belakang memberikan performa yang baik, terutama saat dibawa melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/05/162200615/bagaimana-impresi-berkendara-toyota-c-hr-hybrid-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke