JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah banyak insiden kecelakaan yang terjadi karena pedal gas tersangkut sandal. Tak sedikit pengemudi yang menggunakan sandal untuk berkemudi karena dianggap nyaman.
Namun, nyaman digunakan bukan berarti aman. Insiden kecelakaan karena pedal gas tersangkut sandal jelas membuktikan bahwa pemilihan alas kaki untuk berkemudi tidak bisa disepelekan.
Jusri Pulubuhu, Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, alas kaki paling ideal dalam berkemudi adalah sepatu.
“Cukup ideal adalah sepatu standar yang memiliki heel rendah, atau lebih baik lagi adalah sepatu khusus untuk naik mobil (driving shoes),” ujar Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Jusri menambahkan, driving shoes sendiri punya bentuk rata-rata di bagian ujung heel-nya memanjang sampai ujung belakan tumit agak ke atas. Bahan yang digunakan juga bukan kulit atau yang lainnya, tapi dari karet.
Namun, Jusri melanjutkan, tak perlu harus membeli driving shoes. Cukup gunakan sneakers biasa, tapi usahakan cari yang kriterianya hampir-hampir mirip dengan sepatu khusus berkendara.
“Tak harus sneakers, sepatu biasa juga banyak yang modelnya seperti itu, mengejar idealnya. Mengapa perlu sol sampai tumit bagian atas, untuk membuat kaki menempel pada lantai mobil, dan tidak bergeser karena licin,” kata Jusri.
Jusri merekomendasikan, untuk orang yang sering atau akan mengendarai mobil, sebaiknya menyiapkan sepatu khusus yang disimpan di dalam mobil. Sebab, tak menggunakan alas kaki sama sekali juga sangat tidak dianjurkan.
Jusri menjelaskan alasan kenapa berkemudi dengan telanjang kaki tidak dianjurkan. Pasalnya, ketika mobil kecelakaan dan terbakar atau ada peecahan kaca, maka akan menjadi bermasalah ketika harus turun tiba-tiba dari mobil.
“Jadi, idealnya dan bahkan jadi kewajiban kita harus menyediakan sepatu khusus untuk mengemudi diletakkan di mobil,” ujar Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/12/174100615/jangan-asal-nyaman-pilih-alas-kaki-yang-baik-untuk-mengemudi