SOLO, KOMPAS.com - Penurunan harga cukup besar terjadi di pasar sepeda motor bekas di tengah pandemi Covid-19 ini. Tak tanggung-tanggung, anjlok hingga 16 persen bahkan bisa lebih.
Kondisi semakin diperburuk dari sepinya pembeli selama momen Lebaran sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan stok di hampir semua showroom motor bekas.
Pemilik showroom motor bekas (Mokas) Nugroho Motor, Kartasura, Jawa Tengah (Jateng), Nugroho Dwi Prastiko mengatakan, dalam kondisi normal di momen Lebaran menjadi waktu untuk menghabiskan stok motor.
“Tahun lalu momen Lebaran bisa menghabiskan stok yang ada, tetapi sekarang stoknya masih cukup banyak ini disebabkan karena pandemi,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020).
Nugroho menambahkan, dengan kondisi seperti saat ini harga motor bekas mengalami penurunan yang cukup besar, yakni mencapai 10 persen hingga 16 persen.
“Sebab harga motor ambyar adalah banyak orang yang jual motor, semua showroom pun kewalahan menerima. Sehingga pada tidak kulakan, lalu terjadilah harga remuk,” ujarnya.
Nugroho mencontohkan, penurunan harga cukup besar terjadi pada Yamaha Lexy. Motor matik yang harga sebelumnya bisa mencapai Rp 18 juta, sekarang hanya berkisar Rp 14,5 juta.
“CBR 150 full fairing yang sebelumnya harganya bisa mencapai Rp 22,5 juta sekarang hanya Rp 17 juta,” ucapnya.
Penurunan cukup besar juga terjadi pada motor sport Suzuki GSX yang harga normalnya bisa mencapai Rp 20 juta, sekarang hanya berkisar Rp 15 juta.
Banyaknya orang yang menjual dibandingkan membeli kata Nugroho karena pemilik kendaraan terdesak oleh kebutuhan sehari-hari.
Akibatnya, jika ada yang menjual akan ditawar semurah mungkin karena memang penjualan sangat sepi. Bahkan showroom mokas sekarang sudah tidak lagi menerima stok.
“Bisanya tukar tambah, itu karena mereka juga tidak ada dana lagi buat kulak dan takut lebih merugi lagi. Boro-boro mau beli motor, mereka (pembeli) buat makan susah maka showroom motor second sepi pembeli,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pemilik showroom Mokas Setia Kasih Motor, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), Tri Sekam.
Tri mengatakan, setelah momen Lebaran geliat penjualan juga belum menunjukkan tanda-tanda yang lebih baik.
“Kalau yang tanya-tanya sudah ada tetapi untuk penjualan masih sepi, belum bisa normal kembali,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/28/144100915/usai-lebaran-harga-motor-bekas-anjlok-pedagang-kesulitan-menjual