BOGOR, KOMPAS.com – Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Bogor diklaim pemerintah daerah relatif bisa dikendalikan. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, tantangan terbesar saat ini yaitu arus balik mudik ke Kota Bogor.
“Pemerintah Kota Bogor harus mempertahankan secara ketat protokol kesehatan sembari memastikan tidak ada penularan baru yang masuk melalui orang-orang yang mau masuk Kota Bogor, khususnya arus (balik) mudik,” kata Bima dalam video konferensi, Selasa (26/5/2020).
Untuk mengantisipasi adanya arus balik mudik ke Kota Bogor, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan, ada pelarangan kendaraan dari khususnya zona merah mudik dan di luar aglomerasi, seperti dari Jawa Timur.
“Mobil yang asalnya dari Jawa Timur, itu benar-benar akan diputarbalikkan. Kalaupun dia lolos dan masuk Kota Bogor, tim siaga corona dari tingkat RT dan RW yang bertugas mengawasi,” ucap Eko kepada Kompas.com, Selasa (26/5/2020).
Melihat episentrum penyebaran virus corona sudah berpindah ke daerah Jawa Timur, seharusnya jika pengawasannya baik, tidak akan ada arus balik karena ada penyekatan pada daerah-daerah di luar Kota Bogor.
Adapun kalau kendaraan dari daerah aglomerasi seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi masih diperbolehkan masuk selama memiliki alasan yang jelas. Kalau dengan alasan seperti wisata atau lainnya, tetap diputar balik.
“Kita lebih memperketat protokol PSBB di setiap check point. Misalnya bus Elf yang pelat B akan kita cek semua penumpangnya, begitu juga kendaraan yang dari Bandung, enggak boleh masuk ke Bogor,” katanya.
Jika masyarakat tetap lolos dan masuk ke Kota Bogor, tim siaga tingkat RT dan RW untuk mengecek warganya yang keluar masuk wilayah. Warga tersebut harus isolasi mandiri di tempat yang sudah disediakan tim siaga corona tingkat RT dan RW.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/27/082200415/arus-balik-mudik-menuju-bogor-diperketat