Toyota Starlet Mau Hidup Lagi?

JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota sepertinya tengah menyiapkan mobil baru yang bakal mengisi segmen subcompact hatchback. Rencana ini terlihat dari foto-foto spyshot mobil seukuran Yaris yang tengah diuji coba di wilayah bersalju.

Toyota Eropa baru-baru ini memang telah mengumumkan bakal meluncurkan crossover atau SUV B-Segmen yang berada di bawah C-HR.

Mobil ini menggunakan platform TNGA yang sudah dipakai Yaris generasi terbaru. Dengan panjang sekitar empat meter, mobil ini bakal jadi pesaing Nissan Kicks maupun Renault Captur di segmen crossover B-segmen.

Dilansir dari Autoevolution, hatchback ini diyakini sesuai dengan siluet gambar yang pernah dirilis Toyota sebelum pameran Geneva Motor Show 2020, yang kemudian batal meluncur karena Covid-19.

Crossover ini kabarnya bakal dipasarkan di Eropa hingga Asia, tempat di mana pasar SUV tengah berkembang.

Urusan dapur pacu, besar kemungkinan mobil ini akan mendapat mesin 1.5 liter hybrid dan non hybrid. Sementara transmisinya tersedia dalam pilihan CVT atau manual 6-percepatan.

Di Jepang, Toyota akan menawarkan crossover baru ini dalam sistem penggerak AWD e-Four sebagai opsi.

Menariknya, transfer energi ke roda belakang katanya tidak menggunakan as kopel. Melainkan menggunakan motor listrik kecil yang ditempatkan di tengah-tengah suspensi belakang double wishbone.

Sementara soal nama crossover ini, Toyota memang belum merilis secara resmi infonya. Namun desas-desus yang beredar, ada kemungkinan mobil ini menggunakan nama ‘Starlet’.

Laman Autoindustriya mengatakan, nama Starlet kembali dipatenkan Toyota sebagai langkah untuk menjaga aset mereka.

Sampai saat ini kebangkitan Starlet belum dapat dipastikan, namun Toyota terakhir menggunakan nama ini pada akhir 1990-an, sebelum akhirnya peran subcompact hatchback diambil alih Yaris.

Dan seandainya crossover baru Toyota benar-benar menggunakan nama tersebut, rasanya hal ini akan menjadi sebuah kejutan bagi fans Starlet di mana saja.