JAKARTA, KOMPAS.com - Membersihkan kaca mobil bisa jadi salah satu solusi alternatif untuk menghilangkan rasa bosan di tengah imbauan pembatasan aktivitas luar rumah oleh pemerintah, saat ini.
Namun, sebelum memutuskan untuk membersihkan kaca mobil supaya tetap jernih ketika digunakan kembali, ada baiknya untuk mengetahui hal-hal apa saja yang patut diperhatikan dan dihindari. Sebagai contoh, jangan terlalu sering pakai obat anti jamur yang ada di pasaran.
Untuk diketahui, imbauan tetap berada di rumah ini muncul agar mengurangi potensi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) lebih luas terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Yomin Sugianto, punggawa Yoong Motor menyatakan bahwa penggunaan anti jamur pasaran di kaca mobil yang terlalu sering, justru bisa membuat kualitas kaca menurun, bukan sebaliknya.
"Itu bisa ditandai dengan munculnya flek pada kaca atau bintik-bintik halus putih yang sulit sekali dibersihkan. Biasanya, bisa terlihat pada malam hari atau setelah hujan," katanya belum lama ini.
Jadi, lanjut Yomin, pada siang hari kaca memang cenderung jernih. Tapi ketika malam sudah datang, pengelihatan pengemudi jadi nampak buram.
"Peristiwa tersebut sering kali terjadi ketika sinar atau pancaran cahaya kendaraan lain menyorot ke kita," kata dia.
"Dampak lainnya juga, wiper jadi loncat-loncat ketika membasuh kaca. Baiknya seperti apa? Bersihkan saja menggunakan kompon untuk body mobil atau ke tempat detailing yang memang sudah khusus," ujar Yomin lagi.
Hanya saja, pengaplikasian perawatan kaca mobil menggunakan kompon mobil tidak mudah. Kaca akan menjadi sedikit berminyak dan perlu kesabaran untuk membersihkannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/26/074200115/jangan-terlalu-sering-pakai-anti-jamur-buat-kaca-mobil-