Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Tes Psikologi, Bagaimana Nasib SIM Keliling?

SOLO, KOMPAS.com - Sekarang para pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) baik yang akan melakukan perpanjangan masa berlaku maupun membuat baru, diwajibkan mengikuti tes kesehatan rohani atau tes psikologi.

Aturan baru ini sudah berlaku mulai Senin (9/3/2020) di seluruh Polres di wilayah Polda Jawa Tengah (Jateng) termasuk di antaranya adalah di Polresta Solo.

Dengan adanya tes kejiwaan ini, otomatis para pemohon SIM harus mengikuti tahapan baru saat mencari SIM setelah mengikuti tes kesehatan jasmani atau KIR dokter.

Sebelumnya, tanpa adanya tes kesehatan rohani para pencari SIM di wilayah Solo bisa melakukan perpanjangan di SIM keliling.

Tetapi, adanya tes psikologi ini bagaimana nasib dari keberadaan SIM keliling tersebut. Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni menjelaskan, untuk pelaksanaan SIM keliling akan terus berjalan.

“SIM keliling masih akan tetap kita operasionalkan, hanya saja saat ini memang sedang dilakukan perbaikan pada mobil SIM kelilingnya,” ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Nanti, lanjut Busroni, jika perbaikan sudah selesai dilakukan maka para pemohon SIM juga bisa melakukan perpanjangan di lokasi SIM keliling siaga.

“Tapi, sebelum melakukan perpanjangan pemohon harus dinyatakan lulus dulu tes kesehatan rohaninya dengan membawa buktinya. Baru bisa mengikuti perpanjangan di SIM keliling,” ujar dia.

Busroni juga berjanji akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tes psikologi yang ditangani oleh pihak ketiga. Pasalnya banyak masukan yang datang dari masyarakat terkait dengan tes tersebut.

“Nanti kita juga libatkan dari pihak ketiga selaku pelaksana tesnya, banyak masukan juga saya mengucapkan terimakasih dan nanti akan kami tindak lanjuti,” katanya.

Beberapa yang menjadi catatan untuk dievaluasi adalah lokasinya tes yang dinilai kurang strategis. Selain itu juga tempatnya juga tidak memiliki ruang tunggu yang memadai atau tidak sebanding dengan jumlah pemohon.

Di samping itu, untuk lokasi parkir kendaraan juga sangat terbatas sehingga bisa mengganggu lalu lintas di sekitar lokasi.

“Ya mungkin saja lokasinya akan dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai, seperti ada ruang tunggu, tempat parkir yang memadai atau kalau bisa yang dekat dengan tempat tes kesehatan jasmani,” ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/13/123400615/ada-tes-psikologi-bagaimana-nasib-sim-keliling-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke