JAKARTA, KOMPAS.com - Masuk tahun 2020, seluruh masyarakat di dunia dibuat khawatir dengan penyebaran virus Corona. Fenomena ini bahkan memaksa dibatalkannya kelas MotoGP. Namun, pembatalan GP Qatar ini bukan yang pertama kalinya terjadi.
Tahun ini, hanya kelas MotoGP saja yang dibatalkan. Sebab, beberapa negara seperti Italia dan Jepang, yang sudah terserang virus Corona, mengeluarkan kebijakan agar warganya tidak ke luar negeri.
Sedangkan, tak sedikit jumlah orang-orang yang terlibat di kelas MotoGP berasal dari Italia dan Jepang.
Tahun lalu, Qatar juga pernah membatalkan gelaran MotoGP. Balapan yang seharusnya digelar di hari Minggu, terpaksa diundur menjadi hari Senin. Pembatalan tersebut dikarenakan hujan deras yang melanda sirkuit.
Hujan deras turun pada saat kelas 125 cc, yang sekarang berubah menjadi Moto3, baru berjalan sebanyak empat putaran. Kelas 250 cc juga dikurang menjadi 13 putaran setelah start yang diundur waktunya.
Hujan kembali turun ketika kelas MotoGP akan dimulai. Awalnya, pihak Dorna tetap berencana menggelar balapan dengan memundurkan jadwal start. Namun, hujan semakin deras dan tidak memungkinkan untuk digelarnya balapan.
Hujan deras melanda selama 20 menit setelah waktu yang dijadwalkan kelas MotoGP untuk balapan. Permukaan pun tertutup oleh genangan air.
Pertimbangan lainnya mengapa balapan tidak digelar di Qatar saat hujan adalah karena pantulan sinar lampu dari genangan air. Pantulan cahaya tersebut akan mengganggu visibilitas dan konsentrasi para pebalap.
Balapan tetap digelar di hari Senin, meskipun sebelumnya sudah diprediksi akan ada kekacauan dari segi logistik, seperti jadwal pesawat, hotel, dan lainnya.
Balapan saat itu dimenangkan oleh Casey Stoner, Valentino Rossi di tempat kedua, dan tempat ketiga diraih Jorge Lorenzo.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/07/140200515/selain-virus-corona-ini-yang-bisa-bikin-motogp-qatar-batal-digelar