JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap LG Chemical, perusahaan ternama asal Korea Selatan, ikut berpartisipasi dalam proyek percontohan pengembangan kendaraan motor listrik nasional.
Menurut Agus, dengan bergabungnya korporasi multinasional itu, maka penerapan Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dapat terakselerasi.
"LG Chemical diharapkan bisa berpartisipasi dalam proyek ini, misalnya dengan menyediakan baterai motor listrik dengan skema battery swap," kata Agus melalui keterangan resmi, Jakarta, Minggu (12/1/2020).
Adapun perusahaan motor listrik yang berpotensi untuk ikut berpartisipasi dalam proyek pengembangan motor listrik nasional adalah; PT Wijaya Karya Tbk/WIKA (Gesit), PT Triangle Motorindo (VIAR), PT Juara Bike (Selis), PT Migo Ebike Success (MIGO), PT Green City Traffic (ECGO), PT Terang Dunia Internusa (United), PT Tomara Jaya Perkasa (Tomara), dan PT Volta Indonesia Semesta (Volta).
“Untuk pilot project battery swap, akan memanfaatkan fasilitas charging di BSD Serpong, BPPT Serpong, dan BPPT Jakarta. Kemudian, LG Chemical dan partner lokal akan membangun fasilitas swap dan charging di Jakarta dan Tangerang,” katanya.
Sebelumnya, ketika melakukan kunjungan kerja ke Seoul pada November lalu, Menperin sempat melakukan one on one meeting dengan direksi LG Chemical.
Pada pertemuan tersebut, korporasi raksasa asal Negeri Ginseng itu juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan studi terkait penggunaan baterai listrik pada sepeda motor dalam mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
“LG berniat untuk melakukan penelitian dan mendukung studi, melakukan kajian-kajian untuk kendaraan, terutama sepeda motor listrik,” kata Agus.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan sekitar 20 persen dari total produksi nasional atau sebanyak 2 juta unit pada 2025 adalah sepeda motor listrik. Jumlah itu diharapkan terus meningkat sehingga pada 2030 Indonesia diproyeksikan menjadi pusat kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.
“Untuk merealisasikan target tersebut, kami secara agresif mengajak para produsen otomotif agar membuka kegiatan produksi di Indonesia. Pemerintah yakin bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan pada sektor otomotif, sehingga target pada tahun 2030 tersebut, bukan hal yang mustahil untuk dicapai,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/12/180100915/perusahaan-korsel-ingin-ikut-pilot-project-motor-listrik-nasional