Daihatsu Prioritas Penuhi Kebutuhan Toyota

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu Xenia terus mengalami penurunan penjualan dalam beberapa tahun belakangan. Padahal, Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) hasil kolaborasi Toyota dan Daihatsu ini sempat jadi salah satu mobil terlaris.

Berdasarkan catatan Daihatsu Indonesia, pada debut perdananya Xenia mampu memenuhi 24 persen pangsa pasar Daihatsu. Kemudian meningkat menjadi 56 persen dua tahun berselang.

"Saat pertama kali Sigra hadir, langsung diminati. Model tersebut capai marketshare terbesar saat ini dengan 29 persen. Dilanjutkan Gran Max 21 persen, lalu Xenia 16 persen," kata Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, di Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Menurut Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, turunnya pamor Xenia karena pabrik Daihatsu yang bertempat di Sunter, Jakarta Utara, saat ini lebih banyak melayani permintaan ekspor produk Toyota sehingga jadi over kapasitas.

"Akhirnya kami prioritaskan permintaan Terios yang diekspor dalam Rush, naiknya luar biasa dan juga untuk memenuhi permintaan Toyota sebagai kostumer Daihatsu," kata dia.

Sebagai informasi, di pabrik tersebut Daihatsu memproduksi model Xenia-Avanza, Terios-Rush, Gran Max, serta Luxio.

"Oleh sebab itu, kita lakukan perubahan strategi yaitu konsentrasi ke Sigra. Model ini mendapat porsi produksi lebih banyak karena kapasitas dan kapabilitas pabrik Daihatsu di Karawang memadai," ujar Amel.

"Kompetisi di ceruk pasar Xenia juga saat ini sangat ketat dan padat. Kami percaya Avanza bisa mempertahankan gelar LMPV nomor satu jika produksi cukup. Oleh karena prioritas kita berikan ke situ," katanya.