SPANYOL, KOMPAS.com - Dalam 18 tahun terakhir ini, Honda berhasil mencetak banyak pebalap dengan gelar juara dunia dibandingkan dengan pabrikan lain. Apalagi, sejak Marc Marquez bergabung.
Meski demikian, Honda menepis anggapan bahwa Honda hanya berjaya karena faktor Marquez semata. Kabar tersebut muncul karena musim 2019 ini, Honda hanya meraih kemenangan dari Marquez saja bukan pebalap lain.
Pebalap Honda lainnya yang kompetitif adalah Cal Crutchlow dari tim satelit LCR. Pebalap asal Inggris tersebut menyelesaikan musim 2019 dengan duduk di peringkat kesembilan di klasemen.
Alberto Puig, Manajer tim Repsol Honda, mengatakan, dalam 18 tahun terakhir ini Honda sudah meraih gelar juara dunia 10 kali, dengan empat pebalap yang berbeda. Sedangkan Yamaha, meraih tujuh gelar dengan dua pebalap. Lalu Ducati, meraih satu gelar dengan satu pebalap.
"Dengan fakta tersebut, kita bisa bilang motor yang paling mudah dikendarai adalah Honda. Sebab, motor ini telah memenangkan kejuaraan dengan banyak pebalap, antara lain Valentino Rossi, Nicky Hayden, Casey Stoner, dan Marc Marquez," ujar Puig, dikutip dari Crash.net.
Puig tidak memperdulikan apa kata orang lain mengenai prestasi tersebut. Menurutnya, performa sebuah tim bukan hanya dari motor atau pebalap saja, tapi seluruh strukturnya.
"Jadi, menurut saya anggapan bahwa Honda hanya menang karena ada Marquez hanyalah sebuah ide saja, bukanlah fakta," kata Puig.
Hanya ada dua pebalap yang pernah mengalahkan Marquez di kelas MotoGP, yakni Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, ketika di musim 2015. Kedua pebalap Yamaha tersebut menyelesaikan musim balap di peringkat pertama dan kedua.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/21/084200515/honda-bantah-berjaya-hanya-karena-faktor-marquez