JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha XS650 merupakan salah satu sepeda motor yang digemari di dunia kustom. Meski termasuk motor lawas, banyak yang tak segan memodifikasi XS650 jadi berbagai gaya.
Ari Supriyanto, punggawa bengkel kustom Protechnic Moto di Rempoa, Tangerang Selatan, mengatakan, saat ini di Indonesia populasi XS650 antara yang main orisinil dengan kustom bisa berbanding terbalik.
"Mungkin banyakan yang kustom malah dibanding klasikan. Memang orang nyari karena mesinnya, kalau mau main orian mungkin susah barangnya, jadinya alternatif pada kustom pakai mesin XS650," kata Ari kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2019).
Terbukti di berbagai pentas modifikasi besar di Indonesia banyak yang memakai basis XS650. Gaya yang dianut juga berbagai macam, mulai dari chopper, cafe racer hingga scrambler bernuasa "jadul."
"Kenapa banyak dipakai buat kustom karena dari dulu mesin ini legendaris, banyak dipakai juga buat fashion dan buat balap flat tracker, bahkan sampai saat ini masih banyak dipakai buat balapan flattrack," katanya.
Sekilas kisah Yamaha XS650 dimulai di Jerman dengan produsen motor bernama Horex yang berdiri sejak 1920. Pada akhir Perang Dunia II yang mana Jerman hancur lebur, Horex masih mampu mengeluarkan model baru.
Pada 1948, Horex merilis SB 35 Regina bermesin 350cc. Pada 1951 Horex merilis Horex Imperator bermesin OHC parallel-twin 500cc. Motor ini atau lebih tepatnya mesin motor ini adalah kakek dari Yamaha XS650.
Keunggulan desain mesin Twin-parallel 650cc milik XS650 ialah dibekali dengan crankcase yang terbelah secara horizontal. Desain ini membuat oli tidak mudah bocor, berbeda dengan motor Inggris di zamannya yang terbelah vertikal.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/20/143200715/yamaha-xs650-banyak-dipakai-buat-custom-motor-ini-alasannya