SEPANG, KOMPAS.com - Kepolisian Kuala Lumpur International Airport (KLIA) menahan tiga petugas keamanan Sirkuit Sepang karena diduga terlibat dalam kasus pencurian perangkat tim balap Moto3 dan Moto2 yang terjadi di MotoGP Malaysia, pekan lalu.
Penangkapan sesuai dengan perintah CEO Sepang International Circuit, Razlan Razali, yang kecewa atas prilaku merugikan itu. Ketiganya akan dimintai keterangan sehingga kasus bisa diusut sampai tuntas.
"Mereka berusia antara 20 dan 30 tahun, warga Malaysia dan personel keamanan yang bertugas ketika pencurian tersebut terjadi. Ketiganya ditahan setelah mereka memberikan pernyataan kepada kepolisian setempat," kata Kepala KLIA, ACP Zulkifli Adamshah dilansir Newstraitstime, Jumat (8/11/2019).
"Mereka begitu mengerti apa yang dicurinya, dengan berarti memang dunia tersebut begitu dekat secara personal. Sementara orang yang mengawasi paddock hanya petugas keamanan sirkuit, itu bukan area patroli polisi. Melalui petunjuk itu, kami mencurigai mereka," ujar dia.
Peristiwa pencurian itu terjadi setelah tim terkait, yakni Gaviota Angel Nieto (Moto3 dan Moto2), BOE Skull Rider Mugen Race (Moto3), CIP Green Power (Moto3), Reale Avintia Arizona 77 (Moto3), dan Red Bull KTM Ajo (Moto3), harus menempati paddock buatan yang berada di tenda dekat parkiran P1.
Mereka tidak mendapatkan paddock utama ketika GP Malaysia 2019 berlangsung karena keterbatasan tempat.
Kesempatan tersebut lantas dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi pencurian.
Beberapa suku cadang yang diprediksi senilai hingga 56.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 785 jutaan, berhasil diangkut.
"Kami kehilangan paket shock absorber Moto3, kaliper dan rem cakram, komputer, perkakas, per garpu, dan shock absorber belakang. Ini kerugian yang besar, kami berharap ada respon dari sirkuit, kami sudah membicarakannya dengan IRTA (International Racing Team Association)," kata manajer tim Angel Nieto, Gino Borsoi.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/08/180100815/kasus-pencurian-di-motogp-malaysia-polisi-tahan-satpam-sirkuit-sepang