Awalnya Brio dibuat dan dikembangkan di Thailand dan baru datang ke Tanah Air pada 2012 silam lalu, lalu disusul Brio Satya pada 2013 yang jadi produk mobil murah ramah lingkungan (low ost green car/LCGC).
Marketing and After Sales Service Director Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan, kontribusi Brio sejak pertama kali datang hingga saat ini sudah terjual sebanyak 237.272 unit di Indonesia.
"Secara penjualan, 58 persen penjualan Honda Brio di dunia berasal dari Indonesia. Karena itu, Indonesia menjadi market yang sangat penting bagi Honda, dan kami terus menjadikan Indonesia sebagai acuan untuk mengembangkan Brio," ucap Jonfis usai seremoni peluncuran Brio di ICE, BSD, Tangerang.
Prestasi penjualan Brio yang dinilai cukup besar ini membuat Indonesia menjadi leading country untuk mengembangkan city car ini. Bahkan menurut Jonfis, bila dulu Brio dikembangkan di Thailand, saat ini sudah di Indonesia, termasuk untuk generasi keduanya yang baru lahir beberapa hari lalu.
Secara terpisah, Honda R&D Asia Pasific Co. Ltd. Development Leader Tsutomu Harano, menjelaskan survei dilakukan bukan hanya terkait masalah desain produk. Namun juga untuk memastikan bila Brio dan Satya bisa dipasarkan dengan harga yang dijangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita memastikan penjualan ke daerah dengan harga yang terjangkau, khususnya bagi konsumen first buyer. Namun secara bersamaan kami tidak ingin menurunkan kualitasnya. Untuk Ayla dan Agya kami melihat mana poin yang bagus, tapi secara kualitas performance dan stylish harus lebih bagus, kita benar-benar menyesuaikan ekspektasi yang konsumen minta pada Brio baru ini," ujar Harano.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/06/162400915/cerita-di-balik-world-premiere-all-new-honda-brio