Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ganti Oli Jangan Berdasarkan Acuan Kilometer

Tangerang, KOMPAS.com - Ganti oli merupakan aspek terpenting dalam perawatan kendaraan. Rutin mengganti oli sesuai anjuran dinilai bisa mencegah kendaraan bermasalah saat tengah digunakan.

Pada pergantian oli, umumnya pemilik disarankan mengganti berdasarkan masa pakai ataupun jarak tempuh kilometer. Seperti pada mobil, kalau tidak setiap enam bulan sekali, pergantian harus dilakukan setiap jarak tempuh 10.000 kilometer. Mana yang dipilih tentunya mengacu mana yang tercapai lebih dulu.

Pemilik yang rutin menggunakan mobilnya dinilai cenderung memilih mengganti oli berdasarkan jarak tempuh. Namun hal ini dinilai salah kaprah. Apalagi untuk mobil yang sering digunakan dalam kondisi macet seperti di Jakarta.

Juergen Gunawan, Presiden Direktur PT Willbern Tritium Indonesia mengatakan, saat terjebak macet, jarak tempuh kilometer mobil memang tidak bertambah. Tapi mesin masih terus menyala. Lamanya nyala mesin inilah yang dinilainya seharusnya jadi acuan pergantian oli.

"Jadi kalau mau ganti pelumas bukan kilometer, tapi running engine hours. Karena mesin pada saat macet tetap berjalan. Pelumas tetap tersirkulasi. Walaupun kilometer tidak maju," kata Juergen saat ditemui di Tangerang, Sabtu (31/3/2018).

Pendapat serupa juga pernah dilontarkan Head of Retail Division Astra Otoparts Indra Nugraha memberikan saran khusus untuk pengendara yang sering menggunakan mobilnya saat macet. Untuk kondisi seperti ini, Indra menyarankan pergantian oli sebaiknya mengacu pada perbandingan antara jarak tempuh dan nyala mesin.

Indra mencontohkan perjalanan setiap harinya dari rumah di Rawamangun, Jakarta Timur ke kantor di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut Indra, jarak Rawamangun ke Kelapa Gading sebenarnya hanya sekitar 8 kilometer. Namun bisa ditempuh hingga 45 menit. Indra menyebut waktu tempuh yang sama sebenarnya bisa digunakan untuk menempuh jarak Rawamangun ke Cikarang, Kabupaten Bekasi yang disebutnya mencapai sekitar 45 kilometer.

Menurut Indra, beban kerja mesin mobil yang berkendara jarak dekat namun macet, lebih berat ketimbang mobil yang menempuh perjalanan jauh dengan lancar. Karena itu sudah seharusnya pergantian oli tidak menunggu tercapainya jarak tempuh ideal.

"Jadi kalau dijalankan dalam situasi yang apple to apple, pendekatan untuk mesin yang sudah bergerak lebih lama dibanding kilometernya bukan lagi kilometer, tapi running hour," ujar Indra, di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/04/092200215/ganti-oli-jangan-berdasarkan-acuan-kilometer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke