Jakarta, KompasOtomotif – Sejak pembangunan pabrik pada 2015 lalu, saat industri otomotif sedang melorot, Wuling akhirnya resmi berbisnis di Indonesia, Agustus 2017, dengan produk andalannya Confero S.
Punya kualitas fitur dan material yang diklaim tidak murahan, pesaing Avanza dkk yang 44 persen saham dimiliki General Motors asal Amerika Serikat tersebut, banderol harganya paling rendah dibanding model-model di kelasnya.
Bisa dibayangkan, harganya dipatok mulai dari Rp 128,8 juta untuk tipe yang paling bawah. Kemudian di tengah-tengah ada Confero S type C yang benderolnya Rp 150,9 juta, dan paling mahal yang type L Rp 162,9 juta.
Pertanyaannya, sampai kapan harga tersebut bertahan?
Cindy Cai, Vice President of VSSM Wuling Motors coba menanggapinya. Dirinya menyebut kalau soal kenaikan harga kemungkin bisa terjadi, tetapi dirinya memastikan kalau posisi harga Wuling masih tetap ada di posisi paling terjangkau dibanding yang lainnya.
“Mungkin kami juga akan mengalami perubahan harga seperti merek lainnya. Hanya saja pada dasarnya, kalapun ada kenaikan posisi kami tetap seperti pada saat ini, memberikan harga yang bisa terjangkau oleh customer,” tutur Cindy, Sabtu (22/10/2017).
Cindy menambahkan, kalau soal kenaikan harga sendiri, faktor terbesarnya bukan dari Wuling, tapi lebih kepada kebijakan pemerintah saja. Namun Wuling menjamin, kalau produknya yang dipasarkan di Indonesia tetap value for money.
“Sudah sejak awal kami memposisikan Wuling di market dengan harga seperti itu (termurah tapi bukan murahan). Pasalnya kenaikan harga itu, karena yang menaikkan pemerintah,” ujar Cindy ketika dijumpai di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/23/082300315/sampai-kapan-harga-wuling-confero-bertahan-murah-