Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Era Kendaraan Listrik, Bisa Mengancam Bisnis Minyak

Jakarta, KompasOtomotif - Permintaan akan bahan bakar minyak (BBM) diproyeksi bakal menghadapi kemerosotan besar di tahun-tahun ke depan. Ini lantaran banyaknya kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) yang akan masuk jadwal produksi, dan beberapa negara mulai melahirkan regulasi melarang mobil pembakaran dalam.

Mengutip Carscoops dari CNBC, Jumat (6/10/2017), implementasi EV dan efisiensi konsumsi BBM bisa menghilangkan permintaan 3,5 juta barel per hari, yang diperkirakan bakal terjadi pada 2025. Ini menurut studi dari para analis di Barclays.

Mereka menyebutkan kalau jumlah tersebut, kira-kira setara dengan total produksi minyak di Iran, yang merupakan produsen emas hitam terbesar ketiga Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Lebih dari itu, jika kendaraan listrik berhasil menempati sepertiga pasar pada tahun 2040, ini bisa semakin mengurangi permintaaan yang diperkirakan bakal minus 9 juta barel per hari, atau sekitar 90 persen dari produksi Arab Saudi setiap harinya.

Perancis, Jerman, Inggris, China serta India baru-baru ini mengusulkan untuk melarang atau membatasi penggunaan kendaraan konvensional.

Meski begitu, Barclays juga mencatat bahwa kendaraan listrik masih harus menempuh jalan panjang, sebelum mencapai status produk massal.

Konsumen masih terhalang dengan harga jual yang tinggi dan masa pakai baterai yang masih pendek, serta kemampuan industri otomotif untuk memproduksi EV, yang masih banyak dipertanyakan oleh para ahli.

Penjualan global EV naik 40 persen tahun lalu, dengan populasi yang beredar di jalanan sekitar 2 juta unit, atau kurang dari 0,2 persen dari volume mobil global. Belum lagi harga bensin yang terus-menerus menurun membuat masyarakat masih tergiur membeli mobil-mobil besar, seperti SUV, yang mesinnya boros bahan bakar.

https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/07/122200515/era-kendaraan-listrik-bisa-mengancam-bisnis-minyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke