Keputusan ini sedikit lebih ringan dibandingkan rencana sebelumnya yang mewacanakan 2018 sebagai tahun batas awal, dan membuat produsen sedikit khawatir tak mampu memenuhinya.
Penjualan mobil listrik dan hybrid (NEV) pada 2019 harus setara 10 persen dari penjualan tahunan di China. Angka tersebut bahkan siap dinaikkan jadi 12 persen pada 2020 mendatang.
Bahkan yang paling ekstrem, otoritas setempat melempar wacana untuk melarang penjualan mobil baru berbahan bakar bensin dan diesel, tapi akhirnya batal karena mendapat tekanan dari banyak pihak.
Baca: Toyota dan Mazda Bentuk ?Geng? Baru Kendaraan Listrik
Pengenalan NEV diharapkan pada produsen mobil untuk dikenalkan pelan-pelan, tidak agresif. Namun di balik itu semua, ada Ford yang terang-terangan setuju dengan pemerintah China dan menyatakan siap memenuhi aturan yang berlaku.
”Kami menyambut pergeseran industri otomotif di China untuk mengadopsi NEV yang lebih baik. Kami akan menyesuaikan dengan regulasi yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan,” ujar salah satu petinggi Ford beberapa waktu lalu, dikutip Reuters (30/9/2017).
Senada, General Motors juga mengatakan siap memenuhi aturan soal NEV di China. Melanjutkan kerjasama antrara pemerintah dan perusahaan adalah hal yang lumrah untuk membangun penerimaan konsumen untuk NEV. GW punya kapasitas produksi yang cukup untuk memprodiksi NEV di China.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/01/170200115/china-pasang-deadline-buat-mobil-listrik