Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tata Motors Sedang ”Sakit”

Tak hanya itu, pemain kuat kendaraan komersial di pasar lokal India itu juga dikabarkan siap mengurangi biaya-biaya tak perlu, termasuk jumlah pengeluaran sewa kantor, sampai gaji pegawai!

Dikutip dari Autocars India, (2/8/2017), Tata Motors harus menerima kenyataan untuk menunda proyek-proyek masa depan, melakukan penghematan secara masif, demi menjaga stabilitas keuangan.

Hal itu terjadi lantaran bisnis utama Tata Motors di kendaraan komersial (commercial vehicle-CV) sedang drop. Autocar melaporkan bahwa market share dan keuntungan perusahaan di sektor CV ambles 38,70 persen pada April-Mei 2017, terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

Alarm bahaya pun dibunyikan, dan Chairman N Chandrasekaran pun memutar otak untuk mengembalikan bisnis sehat perusahaan.

”Kendaraan komersial menjadi saksi penurunan pasar, dan bisnis kendaraan penumpang harus diredam,” ucapnya di depan pemegang saham dalam 72nd Annual Report Tata Motors, (1/8/2017), di India.

Namun, rencana itu harus dikubur dulu. Para pemegang saham berpendapat bahwa investasi besar untuk Tamo lebih baik dialihkan untuk menghidupkan kembali bisnis CV yang sedang sakit.

Absen di Geneva
Setelah berpartsipasi di ajang Geneva Motor Show sejak 1998, perusahaan memutuskan untuk tak ikut serta pada gelaran yang akan diselenggarakan pada 2018 mendatang. Tata Motors tak mampu memenuhi deadline pembayaran uang masuk pameran, terakhir harus diterima Juli 2017.

Padahal, tahun depan, akan menjadi momen penting keikutsertaan Tata Motors, atau partisipasi ke-20 perusahaan dalam even otomotif dunia besar itu. Investasi untuk membangun mobil konsep dan ikut pameran dipandang sebagai pengeluaran yang kurang penting. Pengembangan truk Tata Prima Racing juga diputus, karena dipandang bakal mengeluarkan banyak biaya.

Gaji Karyawan
Paling penting, Tata Motors dilaporkan memangkas gaji manajemen. Berdasarkan dari hasil Annual Report, level direktur, manajemen senior, harus rela dipangkas gajinya.

Ravindra Pisharody, Executive Director Commercial Vehicles, dipotong 17 persen gajinya tahun lalu. Sedangkan C. Ramakrishnan, Chief Financial Officer, mengalami pemotongan dua persen. Perusahaan juga memindah kantor ke lokasi yang lebih murah.

Kini, perusahaan sedang berperang untuk fokus mengembalikan market share, menghemat biaya, dan menambah volume. Managing Director Guenter Butschek mengatakan bahwa dalam 3-6 bulan ke depan, adalah masa kritis untuk perusahaan.

”Rencana bisnis kami sekarang harus menghadapi target yang ketat, berkaitan dengan penjualan, pangsa pasar, dan performa keuangan,” ucap Butschek.

https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/07/160200115/tata-motors-sedang-sakit-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke