Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sepeda Motor dan Mobil Saling Berbicara

Kompas.com - 27/05/2017, 10:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Sumber BOSCH

Stuttgart, KompasOtomotif – Pengendara sepeda motor seringkali terabaikan di tengah lalu lintas, baik di persimpangan maupun saat sedang melaju. Bosch ingin mengubah hal itu, bersama para mitra Autotalks, Cohda Wireless, dan Ducati, perusahaan asal Jerman itu mengembangkan sebuah purwarupa solusi cerdas.

Sebelum masuk ke teknologi cerdas itu, Bosch berusaha memberikan latar belakang, bahwa pengendara sepeda motor adalah pengguna jalan yang paling berisiko. Hitungannya, 18 kali lebih berisiko meninggal dalam kecelakaan daripada pengemudi mobil.

Tahun lalu, terjadi sekitar 30.000 kecelakaan sepeda motor di Jerman saja, dan sekitar 600 di antaranya tewas di jalan. Intinya, Bosch ingin sepeda motor dan mobil bisa saling terkoneksi, atau bahkan ”bercakap-cakap”.

”Kami membuat sepeda motor dan mobil untuk dapat saling berbicara, sehingga menciptakan perisai pelindung digital untuk pengendara. Tujuannya, mencegah timbulnya situasi berbahaya sejak awal,” kata Dr. Dirk Hoheisel, Anggota Dewan Manajemen Bosch, dalam siaran resmi (25/5/2017).

Bosch Cara kerjanya, hingga sepuluh kali per detik, kendaraan dalam radius beberapa ratus meter saling bertukar informasi tentang jenis kendaraan, kecepatan, posisi, dan arah perjalanan.
Konektivitas
Berdasarkan perkiraan yang dibuat oleh studi kecelakaan Bosch, komunikasi antara sepeda motor dan mobil dapat mencegah hampir sepertiga dari seluruh kecelakaan sepeda motor.

Melalui sistem keselamatan seperti ABS dan kontrol stabilitas sepeda motor, Bosch membuat kegiatan mengendarai sepeda motor jauh lebih aman dengan saling terhubung.

Cara kerjanya, hingga sepuluh kali per detik, kendaraan dalam radius beberapa ratus meter saling bertukar informasi tentang jenis kendaraan, kecepatan, posisi, dan arah perjalanan.

Jauh sebelum pengemudi atau sensor kendaraan melihat kemunculan sepeda motor, teknologi ini akan memberi tahu bahwa ada sepeda motor yang sedang mendekat, sehingga memungkinkan mereka untuk lebih berhati-hati dalam mengemudi.

Misalnya, situasi berbahaya yang cukup sering terjadi adalah ketika sepeda motor mendekati mobil dari belakang saat tengah melaju di jalan multi-jalur, dia akan berada di titik buta mobil atau berganti jalur untuk dapat lewat.

Saat sistem mengidentifikasi situasi yang berpotensi menimbulkan bahaya, teknologi ini akan memperingatkan pengemudi mobil dengan cara membunyikan alarm dan menyalakan lampu peringatan pada dasbor. Alhasil, semua pengguna jalan menerima informasi penting yang secara aktif membantu menghindarkan terjadinya kecelakaan.

Bosch Jauh sebelum pengemudi atau sensor kendaraan melihat kemunculan sepeda motor, teknologi ini akan memberi tahu bahwa ada sepeda motor yang sedang mendekat, sehingga memungkinkan mereka untuk lebih berhati-hati dalam mengemudi.
Tukar Informasi
Standar WLAN publik (ITS G5) digunakan sebagai basis pertukaran data antara sepeda motor dan mobil. Waktu transmisi yang hanya beberapa milidetik antara pemancar dan penerima berarti pengguna jalan yang berpartisipasi dapat menghasilkan dan mengirimkan informasi penting terkait dengan situasi lalu lintas.

Kendaraan yang sedang terparkir atau berhenti juga dapat mengirimkan data ke penerima yang berada di sekitarnya. Untuk memungkinkan pengendara dan pengemudi yang lokasinya lebih jauh agar dapat menerima informasi yang diperlukan, teknologi memanfaatkan multi-hopping, yang kemudian meneruskan informasi secara otomatis dari kendaraan satu ke kendaraan lain.

Karenanya, dalam situasi kritis, semua pengguna jalan mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga mampu untuk lebih dulu mengambil tindakan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau