Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Mengepul, Awas Penyakit Mahal!

Kompas.com - 03/10/2016, 16:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Jika mobil Anda sudah mulai mengeluarkan asap putih (ngebul) berbau sangit seperti cairan terbakar saat mesin menyala, bersiaplah menyiapkan dana lebih untuk biaya perbaikan. Sebab, inilah ”penyakit” yang terbilang cukup menguras kantong.

Rusdi Sopiandi, pemilik bengkel Fendryss di bilangan Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur, mengatakan bahwa kepulan asap putih bisa muncul pada mobil-mobil berusia di atas tujuh tahun atau lebih. ”Karena usia, bukan karena perawatan dan lainnya,” ujar Rusdi kepada KompasOtomotif, (3/10/2016).

Gejala yang terjadi tak hanya kepulan asap putih (dari yang tipis yang tebal), tetapi ada beberapa hal lain. Misalnya, terdengar suara knocking atau ”ngelitik”, lalu getaran mesin agak berlebih. Tanda-tanda lain, suhu mesin lebih cepat panas, dilihat dari jarum temperatur atau hawa panas di balik kap.

”Paling ekstrem, oli mesin cepat habis. Saat dicek, bisa seminggu sekali nambah. Atau saat ganti oli, volume sisa berkurang banyak,” ucap Rusdi.

Jika memang gejala ini sudah muncul, ada beberapa kemungkinan penyebab. Berikut rinciannya:
1. Seal valve sudah getas. Inilah pencegah oli masuk ke ruang bakar. Saat komponen ini sudah tak lagi elastis, kemungkinan pelumas masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar sangat tinggi.
2. Ring piston dan bore silinder aus. Langkah selanjutnya tidak ada lagi, silinder harus di-over size plus mengganti piston dengan yang baru.
3. PCV Valve rusak. Peranti ini bertugas menghisap uap panas dari mesin ke intake manifold. Kalau rusak, upa oli terhisap intake manifold yang menyebabkan asap putih.

Semua komponen itu berada di dalam blok mesin. Artinya, saat gejala ngebul asap putih terjadi, pemilik mobil harus melakukan ”turun mesin”, membongkar semua part-part tersebut dan menggantinya. ”Cukup mahal, biayanya bisa mencapai Rp 5-7 jutaan,” ucap Rusdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau