Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daihatsu Indonesia Mau Jual Pikap 660cc?

Kompas.com - 14/09/2016, 08:01 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Posisi Daihatsu sebagai merek terlaris kedua kini terus dikejar Honda, walau selalu menjawab santai tapi sebenarnya kondisi internal Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam tekanan. Salah satu cara keluar jadi pemenang yakni meluncurkan model baru buat menambah volume penjualan.

Setelah Sigra meluncur pada Agustus lalu spekulasi yang beredar ADM mau menambah model di segmen komersial. Selama beberapa tahun ke belakang segmen itu selalu jadi tumpuan. Kendati lebih banyak menawarkan mobil penumpang, model terlaris ADM adalah pikap kecil Gran Max.

Kabar yang beredar ADM mau menyisipkan satu model di bawah Gran Max yaitu Hijet. Bukan model lawas, tetapi generasi baru yang sudah meluncur pada September 2014 di Jepang.

Pikap mikro Hijet ini bertenaga 63 PS hasil olahan mesin 3-silinder DOHC 660cc. Spesifikasi itu disesuaikan regulasi “kei truck” yang ada di kampung halaman. Generasi baru Hijet ini juga digunakan sebagai basis model milik merek saudara, yakni Toyota Pixis dan Subaru Sambar.

Di Indonesia, Hijet 660cc bisa jadi jawaban buat Tata Ace EX2 dengan mesin 2-silinder 702cc yang dijual Rp 80 juta.

Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra mengatakan sudah pernah ada pembahasan tentang Hijet 660cc, namun dia menjelaskan volume mesin serendah itu tidak bisa diterima konsumen Indonesia.

“Orang Indonesia tidak suka cc yang sekecil itu,” kata Amelia, kepada KompasOtomotif, Selasa (13/9/2016).

Opsi 1.0L

Asumsi berlanjut, bagaimana jika Hijet menggunakan mesin 1.0L yang ada pada Ayla atau Xenia? Mesin 1.0L belum ada pada line up mobil komersial ADM, saat ini paling rendah yaitu Gran Max 1.3L.

“Mungkin saja, tetapi yang pasti kalau tidak disukai ADM tidak akan memasukan barang. Walaupun harganya bisa murah kalau kami mau bikin harus studi dulu. Bisa diterima atau tidak, tidak mungkin impor dari Jepang kan pajaknya saja sudah 40 persen,” ucap Amelia.

“Sekarang daya beli masyarakat belum ada. Pada saatnya nanti akan diberi tahu, kami kan hitung-hitung dulu. Tapi kalau di Jepang sudah ada sebenarnya tidak sulit untuk diproduksi di sini,” kata Amelia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau