Jakarta, KompasOtomotif – Suzuki di Indonesia boleh saja sedang menikmati masa-masa terbaik lewat Ertiga, Carry, dan sejumlah model baru yang siap dilempar ke pasar. Namun ada hal yang mengganjal di deretan produk PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) terkait performa penjualannya, yakni Celerio.
Mobil ini bisa jadi satu-satunya produk yang bisa dikatakan tidak sukses. Meluncur Juni 2015, mobil yang didatangkan langsung dari India itu tak diminati konsumen. Bahkan saat mejeng di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, model ini hanya tampil dua hari.
Data berbicara. Menengok hasil rekap Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini, Celerio hanya laku dua unit! Itu pun didapat pada bulan Juli dengan tipe GX transmisi otomatis. Ironis.
Donny Saputra, Direktur Pemasaran SIS 4W, mengatakan bahwa sampai saat ini Celerio masih dijual. Buktinya adalah keikutsertaan model ini di GIIAS 2016.
”Memang Celerio hanya dipajang pada hari pertama dan kedua pameran. Selanjutnya, kami menambah line up S-Cross karena mengakomodasi peminat, bukan berdasarkan penjualan,” ujar Donny.
Belum bisa dianalisa, alasan Celerio kurang diminati konsumen Indonesia. Jika dilihat dari statusnya, Celerio tak bisa dipandang sebelah mata. Meski hasil pengembangan dari Suzuki India, Celerio merupakan produk global yang bermain di kelas city car.
Modalnya, mesin DOHC 998 cc, tiga silinder dengan kode mesin K10B. Suzuki melepas Celerio di pasar Indonesia dengan dua pilihan transmisi, manual 5 percepatan dan CVT. Kelegaan ruang penumpang pun jadi senjata.
Mungkin alasan paling dekat adalah harga. Celerio dipasarkan dengan banderol Rp 146 juta (manual), dan Rp 158 juta untuk tipe CVT, pada saat meluncur setahun silam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.