Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urutan Cek Motor Sebelum Mudik

Kompas.com - 30/06/2016, 11:43 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Meski mudik naik motor tak dianjurkan, namun tetap saja, jutaan orang akan ditemukan di jalan saat mudik karena tidak memiliki alternatif lain. Itulah mengapa, kesehatan tunggangan roda dua mutlak diperkukan untuk meminimalisasi risiko claka.

Technical Service Analyst Astra Motor (main dealer motor Honda) Rangga Noviar, memberikan urutan pengecekan yang harus dilakukan, jika memang pemudik terpaksa menggunakan motor. Beberapa hal ini wajib dicek, apa saja?

1. Periksa tekanan angin ban dan alurnya
Tekanan angin ban tidak sesuai standar yang sudah ditentukan dapat membuat pengendaraan kurang nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali. Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu di kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang. Selain itu, Anda juga wajib melakukan pengecekan pada alur ban. Untuk ini, Anda bisa melihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban.

2. Ganti atau bersihkan busi dan periksa tutupnya
Berkendara dengan jarak tempuh yang cukup jauh, busi menjadi komponen vital yang harus diperiksa. Pastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus. Pengendara disarankan untuk membawa motornya ke bengkel resmi.

Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.

3. Periksa sistem penggerak (rantai roda atau drive belt)
Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket/gir dengan baik. Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gir bahkan berpotensi putus. Begitu juga dengan drive belt pada motor matik.

Komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal.

4. Periksa fungsi rem dan ketebalannya
Tidak jarang kecelakaan motor akibat fungsi rem yang tidak maksimal. Peranti rem mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri harus diperiksa. Pastikan semua komponen mekanis dan hidrolis berfungsi dengan baik. Jika perlu ganti minyak rem dan kampas sebelum dipakai mudik.

5. Cek kapasitas oli mesin
Jika menghadapi kondisi macet, beberapa motor masih mengandalkan udara untuk mendinginkan mesin. Dalam kondisi ini, kerja oli akan semakin berat untuk melumasi komponen yang bergerak. Untuk itu periksa kapasitas oli agar sesuai dengan standar ukuran motor dan jika perlu lakukan penggantian oli sesuai rekomendasi pabrikan.

6. Cek nyala lampu
Para pemudik tidak hanya berkendara di siang hari, saat ini banyak pengemudi berkendara di malam hari untuk menyiasati agar tidak terkena macet dan menghidari suhu panas. Lampu menjadi penanda bagi sepeda motor saat berjalan, belok, dan melakukan pengereman. Pastikan nyala lampu berfungsi sebagaimana mestinya dan ukuran sesuai standar.

Jangan pakai mika lampu transparan untuk lampu belakang karena akan membahayakan pengemudi di belakangnya. Jangan pula menggunakan lampu dengan daya sinar yang terlampau terang karena akan menyilaukan pengendara lain di lawan arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com