Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan antara Ganja dan Kecelakaan

Kompas.com - 12/05/2016, 15:49 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Washington, KompasOtomotif — Hasil pengamatan organisasi keselamatan lalu lintas, AAA Foundation for Traffic Safety di Amerika, jumlah kecelakaan kendaraan bermotor meningkat. Ironisnya, kondisi ini terjadi setelah pemerintah melegalkan penggunaan ganja di Washington.

Namun, seperti dilansir dari Autoblog.com, Kamis (12/5/2016), AAA belum menetapkan kesimpulan akhir bahwa penyebab kecelakaan tersebut lantaran pengaruh ganja yang ada pada pengemudi kendaraan. Saat ini, setidaknya ada 20 negara bagian yang sudah memiliki aturan memperbolehkan penggunaan ganja.

“Saat ini masih belum bisa memutuskan apakah penyebab kecelakaan disebabkan oleh terganggunya pengemudi karena pengaruh ganja tersebut atau ada faktor lain,” ujar Marshall Doney, President and CEO AAA.

Pernyataan yang dikatakan AAA belum didukung oleh pernyataan ilmiah, meski pihaknya mengatakan atas dasar fakta yang terjadi. Misalnya, pernyataan bahwa peningkatan konten alkohol di dalam darah berhubungan dengan penurunan kemampuan mengemudi, tetapi zat tersebut tidak ada korelasinya dengan THC (komponen aktif ganja yang ada di aliran darah).

AAA mencatat adanya peningkatan kecelakaan dari 8 persen pada 2013 menjadi 17 persen pada 2014. Dari angka tersebut, pengemudi yang terlibat kecelakaan dan dalam pengaruh ganja naik, dari 52 kasus pada 2013 menjadi 115 pada tahun 2014. Selain AAA, Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) juga mencatat, pada tahun pertama legalisasi, terjadi 402 kecelakaan fatal. Namun, angka ini melonjak ke 429 pada tahun berikutnya, 2014.

“Pastinya kami yakin, mariyuana dapat memengaruhi keselamatan pengemudi dengan merusak kontrol dan penilaian sikap berkendara. Amerika perlu langkah-langkah penegakan konsisten yang kuat dan adil untuk memastikan bahwa peningkatan penggunaan ganja tidak berdampak pada keselamatan jalan,” tutur Doney.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com