Jakarta, KompasOtomotif – Letak baterai di prototipe kedua skutik listrik Garansindo Inter Global yang dirancang Institut Teknologi Sepuluh Novepember (ITS) di bawah jok bukan tanpa alasan. Ternyata desain ini mendukung metode penggunaan energi dari baterai yang bisa diganti dibanding bila letaknya di bawah lantai pijakan kaki.
Tenaga skuter listrik itu berasal dari baterai lithium-ion berkapasitas 7 kWh. Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Selasa (5/4/2016), menerangkan, estimasi jarak yang bisa ditempuh dengan kemampuan baterai terisi penuh yakni 90 – 100 km. Proses pengisian ulang butuh waktu 3 – 4 jam menggunakan sumber listrik rumahan (tegangan 220 V dan arus 5 A).
Agar mendukung kemudahan sekaligus meningkatkan fungsi, Nur menjelaskan konsep awal yang dipikirkan ITS yakni baterai itu bisa langsung diganti bila energinya habis. Pengguna skuter listrik nantinya bukan harus membawa baterai tambahan ke mana-mana, tapi konsepnya tukar baterai.
Baterai pengganti bisa disewa di tempat-tempat khusus yang telah bekerja sama dengan Garansindo. Metodenya, menurut Nur, pemilik skuter membeli energi bukan beli baterai.
“Jadi bisa baterai itu tidak termasuk ke harga motor, nanti bisa didapatkan di supermarket atau pom bensin. Disediakan baterai, seperti beli gallon air minum atau tabung LPG,” papar Nur.
Sejak kemunculan pengembangan prototipe skuter listrik Garansindo terungkap rencana menjual versi produksi seharga Rp 15-an juta. Banderol itu lebih murah dari ketetapan sebelumnya yaitu Rp 20-an juta.
Prototipe kedua memiliki bodi sebesar Honda Vario. Roda digerakan sabuk (belt), menggantikan rantai yang pernah ditampilkan pada prototipe pertama di Indonesia International Motor Show 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.