Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Hino Bergantung pada Pemerintah

Kompas.com - 08/03/2016, 18:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif
– Setelah mengalami masa sulit pada 2015, PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) berharap ada perbaikan tahun ini. Seperti pemain kendaraan komersial lainnya, harapan itu digantungkan pada pemerintah, entah dari kebijakan, strategi pembangunan, begitu juga pembelian.

Direktur Penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo dalam media gathering di Jakarta, Selasa (8/3/2016), mengatakan bahwa tanda-tanda di awal tahun 2016 memang belum menunjukkan perbaikan, bahkan Januari lalu pasar kendaraan komersial turun 23 persen.

”Kami masih akan bertahan, fight, dan bergantung pemerintah. Dalam kondisi seperti ini, paling punya banyak duit ya pemerintah. Fokus pembangunan infrastruktur adalah salah satu cara yang sudah bener. Kita tinggal menantikan efek domino dari proyek-proyek tersebut,” ucap Santiko.

Kebijakan yang mengangkat daya beli konsumen juga dinantikan. Santiko mencontohkan bahwa aturan baru Otoritas Jasa Keuangan yang membatasi margin bank 4-5 persen juga siap mengangkat daya beli. Kebijakan yang berefek positif untuk masyarakat sangat dinantikan HMSI.

Secara angka, HMSI mematok penjualan total 25.300 unit tahun ini, atau naik 10 persen dari penjualan total tahun lalu. Kategori 3 yang diisi Hino Ranger masih menjadi harapan besar, ditarget 12.500 unit. Sementara kategori 2 yang diisi Dutro diharapkan terjual 12.800 unit.

HMSI belum memberi informasi tentang produk baru yang akan menggelinding tahun ini. Namun, Santiko mengatakan bahwa guyuran produk yang dilakukan tahun lalu masih akan menjadi andalan tahun ini. Misalnya Hino New Ranger yang tersedia 37 varian.

Pembelian unit dari instansi pemerintah juga diharapkan lebih cepat dilakukan. Targetnya, lebih dari 10 persen masuk dari sektor ini. Hino selama ini masih menjadi andalan kendaraan untuk instansi pemerintah, termasuk Bus Rapid Transportation, truk sampah, hingga armada pemadam kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau