Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Indomobil Siap Pertahankan Merek, Termasuk Volvo

Kompas.com - 17/02/2016, 15:41 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Sentul, KompasOtomotif – Situasi perekonomian yang kurang apik untuk pelaku bisnis otomotif nasional, ditambah peraturan pemerintah dan perpajakan, bikin sejumlah merek ”berdarah-darah”. Meski begitu, Grup Indomobil mengindikasikan untuk sebisa mungkin mempertahankan merek yang selama ini mereka bangun.

Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk Subronto Laras menegaskan hal tersebut di sela peluncuran Suzuki All New Satria F150 di Sentul International Circuit, Bogor, (16/2/2016). Dirinya mengakui bahwa situasi ini tidak mudah dihadapi, tapi perusahaan harus punya cara menghadapinya.

”Saya pikir, kalau bermain impor seperti Ford, lalu ada Harley-Davidson, problem-nya semata-mata karena rupiah kita yang fluktuatif. Setahun (atau) dua tahun itu bisa 30 persen (lebih tinggi) bedanya. Nah cost itu yang mempengaruhi harga jual dan jadi masalah,” ucap Bronto, panggilan populernya.

Dia pun menyadari apa yang dirasakan para pelaku bisnis otomotif. Skema impor mau tak mau akan dihantui ketidakpastian. Kemungkian rugi akan sangat besar jika rupiah terus melemah. ”Siapa yang tahan kalau ruginya banyak,” kata Bronto.

Di dalam grup Indomobil sendiri, juga terdapat berbagai merek yang terjebak dengan situasi sulit ini. Sebut saja Audi, Volkswagen, dan paling parah Volvo yang tak lagi ada angka penjualan. Semua merek itu masih mengandalkan model-model CBU yang dikirim langsung dari negara pembuat.

”Tidak gampang memang, tapi kami saling support. Yang ini subsidi ini, karena grup kan,” ujar Bronto.

Menyikapi banyak merek tutup, Subronto dengan tegas mengatakan tidak akan melakukan hal yang sama untuk grupnya. ”Nggak, jangan,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com