Bahkan pemerintah sudah menggulirkan rencana pembangunan sirkuit baru di Jakarta atau Palembang, untuk menggelar ajang balap motor paling bergengsi itu. Melihat kesempatan semakin tipis, pihak manajemen Sirkuit Sentul mulai mengambil sikap.
Jjika tetap ingin menjadi tempat berlangsungnya MotoGP 2017, Sirkuit Sentul harus mampu mencari dana renovasi dari investor atau pihak swasta. Meski berat, tantangan itu sambut optimisme oleh pihak manajemen Sirkuit Sentul.
Irawan Sucahyono, Circuit Advisor Sentul menjelaskan, pada Selasa (2/2/2016) pihaknya sudah bertemu langsung dengan Menpora Imam Nahrawi. Pertemuan itu membahas kalau pihak Sentul siap menerima opsi, yakni bekerjasama dengan pihak swasta.
“Kita bicarakan kalau sudah ada dua investor swasta yang siap diajak kerjasama untuk merenovasi sentul. Tetapi, saya belum bisa bicara siapa saja, yang jelas sifatnya B to B (business-to-business),” ujar Irawan saat dihubungi KompasOtomotif, Rabu (3/2/2016).
Tanggapan dari Menpora, lanjut Irawan, pihak Sentul harus membuat rancangan kerjasama dengan pihak swasta secara terperinci. Mulai dari mekanisme hingga proses pembayaran serta keuntungan.
“Pihak swastanya memang menginginkan keuntungan dan memang sudah seharusnya seperti itu. Biaya yang harus kita dapat itu Rp 165 miliar. Uang tersebut digunakan untuk desain dan renovasi,” ujar Irawan.
Menurut Irawan, Menpora tetap menginginkan MotoGP Indonesia berlangsung 2017 hingga 2019. Selain renovasi Sentul, pekerjaan rumah lain yang harus dipikirkan adalah kesiapan infrastruktur penunjang. Paling sederhana, pelebaran akses masuk sirkuit dari Tol Jagorawi, sehingga truk-truk "raksasa" milik tim peserta MotoGP bisa mudah melaluinya. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.