Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Pasar Mobkas Bergeser ke Era "Mobil Murah"

Kompas.com - 11/12/2015, 07:02 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Sejak diluncurkan perdana akhir 2014, fenomena mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) terus membahana. Kini, mobil yang menyasar pada pembeli pertama ini sudah mulai banyak bekasnya alias second hand.

Ukurannya yang kompak, fungsional, dan tentunya harga yang terjangkau membuat mobil murah jadi idola, khususnya bagi konsumen kelas menengah ke bawah. Menariknya lagi, di saat kondisi perekonomian nasional lagi lesu, permintaan mobil murah masih bisa bertahan, tercermin juga di situasi bisnis mobkas.

"Situasi ini sudah kami prediksi, karena mayoritas pembeli LCGC itu pakai kredit dengan masa tenor rata-rata dua sampai tiga tahun. Mulai tahun ini sudah terlihat kiprahnya di segmen mobkas dan tahun depan akan semakin dominan," kata Holomoan Fischer, General Manager Mobil88 di Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2015).

Sepanjang Januari-November 2015, pihak Mobil88 mengaku sudah berhasil menjual sekitar 18.000 unit mobkas pada konsumen. Dari hasil penjualan ini, Fischer mengaku terjadi tren pergeseran model-model mobkas yang terjual.

Jika dibandingkan tahun lalu, porsi mobkas LCGC meningkat cukup signifikan, porsinya mencapai 7 persen terhadap total penjualan. Padahal, di 2014, penjualannya masih berkisar 1 persen.

"Penurunan justru dialami segmen MPV low, kelas Avanza, Xenia, Ertiga, dan Mobilio. Tahun lalu porsinya masih 57 persen, sekarang cuma 50 persen. Memang ada pergeseran ke produk LCGC," kata Fischer.

Pasar Turun

Sepanjang tahun berjalan, Fischer mengatakan, pasar mobkas ikut terimbas perlambatan ekonomi nasional. Minimnya pembelian mobil baru, otomatis membuat pasar mobkas berdampak langsung.

"Memang tidak ada data resmi, tapi dari hasil bincang-bincang dengan sesama pebinis mobkas, pasar turun sekitar 20 persen tahun ini," ucap Fischer.

Menghadapi kondisi yang sulit ini, pihak Mobil88 mengaku masih berhasil mempertahankan performa penjualan, sama seperti tahun lalu. "Masih bagus kami berhasil mempertahankan tidak turun, sama seperti tahun lalu sekitar 20.000 unit. Sampai November sudah 18.000 unit, sebulan terakhir sepertinya bisa dikejar, jadi stagnan saja," kata Fischer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau