Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Pukul Penjualan Motor di Kalimantan

Kompas.com - 22/11/2015, 07:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Banjarmasin, KompasOtomotif – Kabut asap karena kebakaran hutan yang menimpa sejumlah wilayah di Indonesia dalam dua bulan terakhir memukul perekonomian di kawasan terdampak. Di Kalimantan, pengaruhnya sampai ke sektor otomotif, salah satunya penjualan sepeda motor.

PT Surya Timur Sakti Jatim (STSJ), dealer utama sepeda motor Yamaha di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Tengah (Kalteng), menjadi salah satu pelaku bisnis kendaraan roda dua yang harus menanggung efek kabut asap itu. Pasar sepeda motor di Kalsel dan Kalteng terkikis sampai 30-35 persen, dan tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menunggu.

”Pengeluaran dealer banyak untuk berpromosi, tapi tidak ada orang yang keluar rumah. Dari total pasar sepeda motor (gabungan Kalsel dan Kalteng) 9.000-an unit di tengah kondisi perekonomian yang merosot, turun menjadi hampir 8.000-an unit,” kata Stefanus Harry, Manajer Cabang STSJ Banjarmasin, Sabtu (21/11/2015).

Kondisi terparah menurut Harry dialami selama dua bulan, yakni September dan Agustus 2015. Dua bulan inilah kondisi kabut asap sangat kritis. Jarak pandang bahkan tak sampai 5 meter. Aktivitas perekonomian pun terhenti dan menjalar ke berbagai sektor.

Perekonomian
”Siksaan” dalam hal penjualan ini sebenarnya sudah dialami sejak awal tahun, di mana perekonomian global yang tidak stabil juga memengaruhi harga barang tambang dan komoditas. ”Sebagian besar orang sini bergantung pada tambang dan perkebunan. Sejak harga batu bara, sawit, dan karet merosot, struktur ekonomi kena imbas. Itu masih ditambah kabut asap,” ujar Harry.

Melemahnya kemampuan masyarakat juga membuat perusahaan pembiayaan memperketat kredit. Kredit macet naik karena banyak yang di-PHK akibat lesunya pertambangan dan perkebunan. Padahal, menurut Harry, 70 persen konsumen di wilayah operasinya beli motor secara kredit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau