Saat ini, Rossi masih memimpin dengan raihan nilai 312 poin, terpaut 7 poin dari Jorge Lorenzo di posisi kedua dengan 305 poin. Celakanya, The Doctor harus mengikuti balapan seri terakhir di Valencia, Spanyol, (8/11/2015) dari grid paling belakang, karena penalti tiga poin.
"Bagi saya ini tidak adil, juga karena seperti ini, Marquez berhasil memenangkan pertarungan! Porgam dia oke, karena membuat saya kehilangan gelar juara dunia. Paling penting buat saya, sanksi itu tidak bagus, karena saya tidak mau membuat ia terjatuh dengan sengaja. Saya hanya bereaksi atas perilakunya (Marquez). Saya tidak menendang dia dan saya tidak mau membuatnya jatuh," kata Rossi seperti dikutip dari MotoGP.com, Minggu (25/10/2015).
Dengan perolehan poin yang ada, Rossi harus finis di Valencia di depan Lorenzo kalau mau tetap merebut gelar juara dunia tahun ini. Setidaknya, Rossi harus menempel Lorenzo kalau tidak mau kehilangan jerih payah mengumpulkan poin dari total 17 seri balap sebelumnya.
Masalahnya, di sirkuit ini Lorenzo sulit dikalahkan, karena merupakan kampung halamannya. Tentu jadi motivasi tersendiri bagi Lorenzo untuk meraih gelar juara dunia di depan fans setianya. Belum lagi Rossi harus melalui belasan pebalap lain di depannya, tentu situasi ini menjadi skenario terburuk bagi The Doctor.
Fakta berbicara, kalau Dani Pedrosa menjadi pebalap MotoGP yang sering juara di Valencia dengan torehan tiga kali kemenangan (2007, 2009, 2012) diikuti oleh Jorge Lorenzo (2010 dan 2013); Valentino Rossi (2003-2004), Casey Stoner (2008 dan 2011), dan Marc Marquez (2014).
Lantas apakah perburuan gelar juara dunia bagi Rossi sudah berakhir?
"Saya pikir belum berakhir, tetapi sanksi ini (seolah) memotong kaki saya dan membuat Marquez menang," kata Rossi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.