Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Generasi X" Paling Sering Kecelakaan di Jalan

Kompas.com - 29/09/2015, 12:36 WIB

Jakarta, KompasOtomotif – Miris jika melihat nyawa yang melayang sia-sia di jalan raya akibat kecelakan di Indonesia, jumlahnya tidak bisa dianggap sepele, mencapai rata-rata 53 orang per hari. Artinya, ketika Anda tengah beraktivitas, sekolah, atau sekedar kongkow bersama kolega, setiap jamnya ada 2 nyawa melayang di jalanan.

Jika menyisir lebih dalam jumlah kecelakaan yang terjadi di Indonesia, menarik kalau melihat siapa yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas Polri Bidang Pembinaan Penegakan Hukum, pada periode Januari – Juli 2015 usia paling banyak menjadi pelaku kecelakaan adalah 26 – 30 tahun, masuk dalam kategori usia produktif. Mereka yang lahir di tahun 1985-1989, juga sering disebut sebagai Generasi X.

Jumlahnya tidak sedikit, mencapai 19.428 orang atau 42 persen dari total selama tujuh bulan 2015, yaitu 46.394 pelaku kecelakaan. Bayangkan jika pelaku ini kemudian meninggal dunia, maka keluarga yang ada di bawah tanggung jawabnya jadi kehilangan pemasukan, ujungnya memicu kemiskinan.

Di urutan kedua pelaku terbanyak menurut usia, yaitu 31 – 40 tahun (kelahiran 1984 – 1975). Jumlah mereka mencapai 9.336 orang atau 20 persen dari total seluruh pelaku kecelakaan.

Urutan selanjutnya, kelompok usia 41 – 50 tahun (1974 – 1965) dan 16 – 25 tahun (2009 – 1990). Sementara itu kelompok usia yang tidak tergolong memiliki SIM, 5 – 15 tahun, berada di peringkat terakhir.

Profesi
Menelisik lebih detail data kepolisian, bila dipilah berdasarkan profesi pelaku maka tersangka paling utama kecelakaan selama tujuh bulan 2015 adalah karyawan. Lebih dari setengah atau 50,2 persen dari total 46.394 pelaku bekerja untuk orang.

Profesi di urutan kedua sebagai pelaku kecelakaan terbanyak adalah pelajar sebesar 7.079 orang atau 15,3 persen. Selain karyawan dan pelajar, profesi lain yang terekam kepolisian tersebar merata untuk PNS, TNI, Polri, mahasiswa, pedagang, pengemudi, petani, dan buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau