Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banderol Mobil Baru Naik, Pedagang Mobkas Makin Senyum

Kompas.com - 21/09/2015, 18:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Semakin lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga hampir mencapai Rp 14.500 per satu dollar AS membuat banyak produsen mobil di Indonesia ancang-ancang menaikkan harga. Jika ini terjadi dan dilakukan oleh sebagian besar ATPM, para pemain mobil bekas akan tersenyum lebih lebar.

Cukup realistis, karena kemungkinan pembeli mobil yang punya dana pas-pasan untuk melirik mobil bekas pakai usia 1-2 tahun semakin besar. ”Kesempatan kita (para pedagang mobil bekas untuk meraih keuntungan) akan lebih besar,” ujar Fischer Lumbantoruan, Chief Operating Officer Mobil 88, Senin (21/9/2015).

Dikatakan Fischer, imbas melemahnya rupiah akan memukul barang-barang hasil produksi, terutama yang punya kandungan impor. Sementara mobil bekas bukan hasil produksi dan tidak akan secara langsung berimbas terhadap penjualannya.

Jaga jarak
”Begitu ongkos produksi tinggi, harga mobil baru naik, kita dapat opportunity. Otomatis kami ikut naikin. Kalau turun harga kita turunin. Ini untuk menjaga agar bedanya dengan mobil bekas yang usianya baru setahun tidak terlalu jauh. Patokannya, kurang lebih 15 persen dari harga baru,” ucap Fischer.

Meski menjaga agar beda harga dari mobil baru (2015) ke mobil bekas pakai 1 tahun (2014) di kisaran 15 persen, urutan ke bawah tidak bisa diberi patokan serupa. Fischer memberi gambaran, misalnya mobil bekas tahun 2013 bedanya cuma 8 persen dengan 2014.

Hingga saat ini, Mobil88 sebagai bagian dari PT Serasi Autoraya (grup Astra) masih stabil menjaga perputaran penjualan yang cepat, antara menjual 1.500 hingga 1.700 unit per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau