Salah satu produk yang dimaksud adalah VW Tiguan. Anggapan tersebut didapat dari hasil uji coba sekaligus mengikuti acara gathering VW Indonesia bersama komunitas Nuvolks, dari Jakarta menuju Carita, akhir pekan lalu. Varian yang digunakan awak redaksi adalah 1.4 TFSI Blue Motion. Kabin diisi 2 orang dewasa dan 1 anak, plus 3 koper berukuran sedang.
Ketika melintas di jalan perkotaan, sulit rasanya menemukan perbedaan karakter suspensi, karena jalan masih rata. Apalagi spesifik untuk merasakan ayunan yang cukup ekstrem. Namun ketika pelesir ke luar kota, seperti rute Anyer - Carita, jalan berlubang, bergelombang, dan rusak, siap menghadang. Di sanalah karakter suspensi baru terasa bedanya.
Saat konvoi, rombongan VW Indonesia dan Nuvolks ditemani petugas pengawalan dari kepolisian. Jarak aman yang cenderung rapat membatasi pandangan ke depan. Alhasil awak redaksi kerap terjebak dan terpaksa melibas lubang. Benturan cukup terasa di kaki karena ban menggunakan profil tipis untuk ukuran SUV yaitu 55 (bawaan pabrik 235/55 R17). Namun efek ayunan tidak terlalu ekstrem di rasakan oleh penumpang. Parameternya mudah, penumpang yang tengah tertidur di baris kedua tidak terbangun. Artinya goncangan tidak begitu terasa, padahal pengemudi merasakan entakkan cukup keras.
Begitu pula saat melintas di jalan rusak, peredaman sokbreker terasa cukup baik. Guncangan dan juga rasa limbung tereliminasi dengan baik seperti mengemudikan sedan.
Stabil
Kendati memiliki karakter suspensi yang soft, namun stabilitas yang dimiliki Tiguan cukup baik. Manuver di tikungan tidak terlalu tajam dengan kecepatan 60 kpj terasa masih stabil dan minim pergeseran body. Termasuk ketika melakukan zig-zag saat menghindari lubang, empasan bokong masih dalam taraf aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.