Jakarta, KompasOtomotif – Meningkatkan tingkat kesenyapan kabin jadi salah satu cara mendukung kualitas sistem audio mobil. Salah satu cara yang banyak digunakan bengkel audio yaitu memasang peredam di bodi mobil. Nah, apa saja yang harus diketahui konsumen bila ingin memaksimalkan performa audio menggunakan cara ini? Berikut uraiannya.
Menurut CEO PT Audioworkshop Wahyu Tanuwidjaja, ada dua jenis bahan peredam, yaitu padat dan cair. Bahan padat lebih sering digunakan, terdiri dari tiga jenis, aspal, foam, dan butyl rubber. Disarankan bila untuk penggunaan harian, memakai bahan aspal karena tergolong murah dan mudah pemasangan.
Bahan aspal berbentuk lembaran, lebih efektif sebab cenderung tidak bergerak. Pemasangannya tinggal ditempel, sekali terpasang tidak butuh perawatan. Menurut Wahyu tak perlu memasang peredam di banyak bagian mobil, minimal dipasang di kedua pintu depan hasilnya sudah terasa mantap.
Speaker memproduksi udara yang bila sampai ke telinga diinterpretasikan menjadi suara. Suara dari speaker pintu cenderung “bocor” karena desain panel-panel berlubang membuat udara bergerak maju-mundur. Peredam memangkas hal itu, jadi udara akan langsung melaju ke kabin hingga sampai ke telinga.
Kata Wahyu, idealnya satu pintu dilapisi tiga lembar peredam agar ruang-ruang panel bisa tertutup rapat. “Apapun mobilnya, akan lebih baik bila ditambah peredam. Tapi memang masih tergantung mobilnya, karena ada juga yang speaker-nya bukan di pintu. Untuk satu pintu pemasangan butuh waktu empat jam,” ujar Wahyu belum lama ini.
Sebagai gambaran harga empat lembar peredam Rp 400.000, enam lembar Rp 500.000.
Berat
Meski begitu ada kekurangan bahan aspal yakni lebih berat dibanding jenis lain, satu lembar tebal 2mm bisa sampai 2 kg. Bila satu pintu ditambahkan 3 lembar maka bobot mobil bertambah 6 kg, bila dua pintu menjadi 12 kg.
Konsekuensi ini harus diterima untuk mendapatkan kualitas audio berkelas. Efek lain menggunakan peredam, selain suara dari kabin tidak keluar maka suara di luar juga susah penetrasi ke kabin.
Garansi
Wahyu mengatakan konsumen perlu tahu pemasangan peredam seharusnya tidak merusak garansi mobil sebab tidak ada modifikasi pada sistem kelistrikan atau apapun.
“Tapi ada kasus begini, bengkel itu pasangnya pakai martil karet yang biasanya untuk lantai. Panel pintu dipukul bengkok,” terang Wahyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.