Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam dan Gejala Kerusakan Karet Bodi Mobil

Kompas.com - 10/05/2015, 16:00 WIB

Jakarta, KompasOtomotif – Tidak banyak orang memperhatikan detail mobilnya, termasuk karet-karet yang terpasang pada bodi. Padahal, komponen ini cukup penting menjaga kekedapan kabin. Biasanya, pemilik mobil kurang memperhatikan komponen ini karena tampaknya baik-baik saja.

Menurut Leonardo, pemilik Subur Jaya Motor, toko spesialis karet mobil di Pasar Mobil Kemayoran, mengatakan bahwa karet pada mobil seharusnya menjadi komponen yang haurs dicek dalam jangka waktu tertentu.

”Biasanya usia mobil 3-5 tahun harus dicek. Pasti ada aja yang butuh diganti, apalagi yang sering dipakai dan terkena panas matahari secara langsung. Karet mobil bisa cepat getas dan rusak,” jelas Leonardo kepada KompasOtomotif, (9/5/2015), di Otobursa Tumplek Blek, Senayan, Jakarta Selatan.

Berikut jenis karet mobil dan ciri-ciri kerusakannya menurut Leonardo:

1. Karet pintu. Bagian terluar dari daun pintu, biasanya juga dipasang pada bodi. Karet ini untuk mencegah boronya air dan menambah kekedapan suara pada kabin. Saat rusak, kabin terasa tak lagi sekedap kondisi baru. Atau, tiba-tiba ada air menyelinap saat hujan atau banjir.

2. Pelipit. Disebut juga sebagai penjepit kaca pintu samping. Letaknya mengapit kaca pintu dan menempel pada bodi. Ciri-ciri komponen ini rusak, biasanya kaca yang sering naik-turun baret. Atau ada gelembung pada keret pelipit itu sendiri.

3. Channel. Letaknya di ujung kaca mobil, biasanya bentuk segitiga sebagai rel kaca pintu samping. Ciri-ciri kerusakannya, kaca seret saat dinaik-turunkan, atau kaca terasa ”oblak”.

4. Karet kaca. Letaknya di luar sebagai ”segel” kaca depan atau belakang. Ciri-ciri kerusakannya, karet retak-retak, getas karena panas. Ini menyebabkan air merembes masuk ke kabin.

Untuk menggantinya, disarankan satu set (terdiri dari empat poin seperti tersebut di atas. ”Kalau mengganti satu persatu, kita tidak tahu mana yang rusak. Harganya antara Rp 2-9 juta satu set. Bisa dibeli satuan kalau memang ingin dicicil satu-persatu,” ujar Leonardo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau