Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Sambut Tantangan Pemerintah

Kompas.com - 02/12/2014, 11:00 WIB
Jakarta, KompasOtomotif - Pemerintah Indonesia meminta kepada para pelaku industri otomotif nasional untuk terus mendorong penggunaan energi alternatif seperti seperti gas alam dan biodiesel. Menjawab tantangan ini, Toyota Indonesia sudah siap bahkan telah memiliki line-up model yang memakai bahan bakar alternatif.

Seperti disampaikan Menteri  Keuangan Bambang Brodjonegoro, penggunaan  sumber  energi alternatif untuk sektor  tranportasi harus ditingkatkan. Hal ini tidak hanya untuk mendukung program lingkungan hidup, tapi juga bisa mengurangi beban subsidi yang harus dikeluarkan

Toyota sudah berupaya untuk mengembangkan teknologi kendaraan yang tidak tergantung pada bahan bakar minyak seperti premium dan solar. Salah satunya dengan mengembangkan teknologi hibrida seperti Toyota Prius. Model terbaru adalah kendaraan dengan bahan bakar bakar hidrogen yang siap diluncurkan ke pasar komersial dunia di tahun depan.

“Kami siap mendukung, karena kebijakan itu juga searah dengan pengembangan produk yang terus dilakukan pelaku industri otomotif yaitu mengembangkan kendaraan berbahan bakar alternatif,” kata Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam siaran persnya, Senin (2/12/2014).

Warih melanjutkan, Toyota juga tengah mengembangkan kendaraan bahan bakar gas atau Compress Natural Gas (CNG) yang ada pada Toyota Limo. Toyota Indonesia juga telah dipercaya untuk mengembangkan dan memproduksi mesin ethanol. Mesin ini telah diekspor ke Argentina dengan angka 600 unit per bulan untuk dirakit menjadi kendaraan model Toyota Hilux yang akan dipasarkan di Brazil.

“Secara kompetensi dan kesiapan, Toyota Indonesia telah mampu memproduksi produk dengan basis bahan bakar alternatif. Mengembangkan teknologi kendaraan berbahan bakar alternatif dan ramah lingkungan yang salah satu tujuan utama Toyota dan merupakan bagian dari tanggung jawab untuk menjaga kelestarian bumi ini, termasuk di Indonesia,” tutup Warih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com