Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Gelagat Pembeli Mobil terhadap Kenaikan Harga BBM Subsidi

Kompas.com - 18/11/2014, 09:20 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Kenaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah diprediksi oleh pelaku industri otomotif sejak lama. Mereka sudah menyiapkan diri dengan kemungkinan yang akan terjadi bila harga BBM subsidi naik.

Tepat pukul 00.00 WIB, Selasa (18/11/2014), pemerintah melalui Presiden Joko Widodo mengumumkan harga baru BBM jenis premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 dan jenis solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) R4 adalah salah satu produsen yang sudah menyiapkan diri dengan kemungkinan kenaikan harga jual BBM bersubsidi ini. Situasinya memang akan berpengaruh pada penjualan kendaraan pada akhir tahun ini.

"BBM naik itu kan sudah sering kita alami, biasanya memang akan berpengaruh pada penjualan sampai tiga bulan ke depan dan kita juga sudah prediksi hal tersebut," jelas Davy J Tuilan, Marketing & DND Director SIS, beberapa waktu lalu.

Davy melanjutkan, biasanya seusai harga BBM naik, masyarakat cenderung menahan untuk membeli mobil yang memang sifatnya tidak premier. "Tentu konsumen tidak membeli mobil dulu, karena masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Setelah tiga bulan berjalan, semua akan kembali normal."

Revisi target
Berpengaruhnya penjualan akibat kenaikan BBM bersubsidi ini membuat produsen harus merevisi pencapaian target hingga akhir tahun ini. Namun, pabrikan berlambang S itu sudah lebih dulu mengoreksi target penjualannya sejak pertengahan tahun ini.

"Suzuki sudah lebih dulu merevisi target pada Agustus lalu. Awalnya kami memasang market share Suzuki ada di angka 16,7 persen dari total keseluruhan penjualan mobil. Tapi, hingga akhir tahun ini target pangsa pasar Suzuki hanya ada di angka 14 sampai 15 persen saja," tutup Davy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com