Seoul, KompasOtomotif - Meski masih dihantui denda 350 juta dollar AS (Rp 4,26 triliun) karena terbukti "bohong" soal rata-rata konsumsi BBM, baik Hyundai Motor dan Kia Motors tetap optimistis. Duo merek asal Korea Selatan ini berambisi untuk menurunkan ekonomi konsumsi BBM hingga 25 persen pada 2020, guna memenuhi regulasi ketat yang berlaku di negara asalnya, AS, dan Eropa.
Pengumuman ini disampaikan kedua perusahaan setelah Senin (2/11/2014) lalu menerima keputusan denda 350 juta dollar AS yang dibebankan oleh pemerintah AS. Di negara asalnya, baik Hyundai maupun Kia juga lagi berjuang melawan derasnya impor model-model asing terus menumpuk popularitas di kalangan konsumen domestik, karena lebih irit dan punya pilihan mesin diesel.
Dalam pernyataan resminya, Hyundai dan Kia menyatakan akan mengembangkan mesin generasi terbaru dan transmisi yang lebih ringan untuk model-model unggulan di pasar. Selain itu, pengembangkan model-model ramah lingkungan juga masuk dalam target mereka.
"Pada paruh pertama tahun ini, pemimpin grup (holding) Chin Mong-koo memerintahkan untuk mengamankan level daya saing dalam hal ekonomi konsumsi BBM pada 2020," tulis Hyundai dalam pernyataan resminya dilansir Reuters, Kamis (6/11/2014).
Hyundai dan Kia yang saling berbagi komponen utama, mengaku akan mengganti 70 persen dari 10 mesin bensin dan diesel dengan generasi terbaru. Selain itu pemanfaatan teknologi turbo pada mesin bensin juga akan dimaksimalkan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.