Kontur jalan yang dilalui pada sesi pengetesan kali ini memang beragam, tapi didominasi dengan banyaknya tikungan, tanjakan serta turunan. Berawal dari kota Padang menuju Solok, lalu ke arah Danau Singkarak, dilanjutkan ke Puncak Lawang di Kabupaten Agam.
Sebelumnya, KompasOtomotif memilih untuk menjadi penumpang di awal perjalanan, dengan kesimpulan kabin belakang di baris kedua dan ketiga yang lapang. Puas menjadi penumpang, awak redaksi kali ini mengambil posisi di belakang kemudi untuk merasakan langsung performa mesin Delica, handling, dan juga kenyamanan di kabin depan.
Rem tangan tidak berada di bagian tengah, melainkan di dekat pijakan kaki paling kiri. Untuk mengaktifkannya, cukup injak sampai mentok lalu lepas, sedangkan untuk merilis diinjak sampai mentok lalu angkat kaki. Bagaimana kalau berada di situasi jalanan menanjak yang sedang macet? Tenang, Delica dilengkapi dengan Hill Start Assist (HSA), yang akan menahan kendaraan beberapa detik ketika melepas pedal rem saat berada di jalanan menanjak.
Jok depan sudah dilengkapi dengan armrest di sebelah kiri, dan level kenyamanan kursi bisa diatur mudah oleh pengemudi. Setelah dirasa cukup nyaman, nyalakan mesin, rilis handbrake, masukan tuas transmisi ke mode D (drive) dan berangkat.
"Mode D memang diatur untuk perjalanan dalam kota yang kontur jalannya lurus. Tapi buat tipe perjalanan seperti ini, manfaatkan mode DS (Drive Sport). Ini sangat berguna untuk mendapatkan daya di putaran bawah, sekaligus juga bisa dimanfaatkan untuk engine brake saat turunan. Memang konsumsi bahan bakar akan lebih besar dibanding D, tapi sebanding dengan tenaga yang didapat," jelas pereli nasional, Rifat Sungkar, yang ikut ambil bagian dalam test drive ini kepada KompasOtomotif.
Tak ingin berlama-lama, tuas transmisi langsung digeser lagi ke posisi DS. Benar saja, putaran bawah terasa galak saat di 3.000 RPM. Tenaga besar langsung terasa untuk membawa Delica melibas tanjakan dengan mudah. Ketika menghadapi turunan dan butuh pengereman, cukup angkat kaki dari pedal gas dan engine brake akan langsung terasa dari penurunan transmisi yang dilakukan otomatis oleh mesin. Sempurna.
Suspensi
Aktivitas kerja mesin yang tinggi juga didukung oleh sistem kemudi dan suspensi yang apik. Meski berbadan bongsor dengan ground clearance tinggi, tak sulit buat mengajak Delica melibas tikungan tajam. Suspensi belakang model multilink, terasa rigid dan minim body roll saat menikung, sistem kemudi juga dirancang dengan rasa sedikit "berat".
"Minim gejala limbung saat menikung patah. Itulah kelebihan Delica yang memang dirancang buat hidup di 'dua alam', on road dan semi off-road. Tak berlebihan memang jika Delica disebut MPV dengan karakter SUV yang kental," jelas Rifat lagi.
Hanya saja, kesempatan buat menjajal sistem auto stop and go dan cruise control tidak tersedia, mengingat medan yang dihadapi bukan jalanan perkotaan atau jalan bebas hambatan yang lurus. PT Krama Yuda Tiga Berlian Motors (KTB) menyajikan rute di Sumatera Barat-Riau ini untuk membuktikan karakter SUV pada Delica yang sanggup melahap semua tantangan pada perjalanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.