Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Delica's Sumatera Adventure

Pembuktian MPV yang Kental Rasa SUV

Kompas.com - 21/10/2014, 11:20 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Perjalanan menantang disuguhkan pada acara media test drive Mitsubishi Delica yang berlangsung pekan lalu, 13-16 Oktober 2014. Bertemakan Delica's Sumatera Adventure, rute yang diambil mulai dari Padang, Sumatera Barat, sampai Pekanbaru, Riau.

Kontur jalan yang dilalui pada sesi pengetesan kali ini memang beragam, tapi didominasi dengan banyaknya tikungan, tanjakan serta turunan. Berawal dari kota Padang menuju Solok, lalu ke arah Danau Singkarak, dilanjutkan ke Puncak Lawang di Kabupaten Agam.

Sebelumnya, KompasOtomotif memilih untuk menjadi penumpang di awal perjalanan, dengan kesimpulan kabin belakang di baris kedua dan ketiga yang lapang. Puas menjadi penumpang, awak redaksi kali ini mengambil posisi di belakang kemudi untuk merasakan langsung performa mesin Delica, handling, dan juga kenyamanan di kabin depan.

Istimewa Mitsubishi Delica
Fitur dan kelengkapan
Mata sempat memperhatikan dengan seksama apa-apa saja yang tersedia di bagian depan. Delica sudah menganut fitur keyless entry, hanya saja untuk starter mesin bukan dengan tombol, tapi dengan tuas layaknya sebuah kunci di sebelah kanan di balik setir. Cukup letakan kunci di kompartemen, injak pedal rem, putar tuas mesin pun langsung menyala.

Rem tangan tidak berada di bagian tengah, melainkan di dekat pijakan kaki paling kiri. Untuk mengaktifkannya, cukup injak sampai mentok lalu lepas, sedangkan untuk merilis diinjak sampai mentok lalu angkat kaki. Bagaimana kalau berada di situasi jalanan menanjak yang sedang macet? Tenang, Delica dilengkapi dengan Hill Start Assist (HSA), yang akan menahan kendaraan beberapa detik ketika melepas pedal rem saat berada di jalanan menanjak.

Istimewa Tuas rem Mitsubishi Delica
Perhatian awak redaksi tertuju ke lingkar kemudi yang sudah lapis kulit, dan tersedia tombol pengaturan fitur cruise control. Paddle shift ada di belakang kemudi, dengan tuas sebelah kanan untuk menaikkan transmisi (+) dan sebelah kiri untuk menurunkan (-). Cukup tekan tuas + untuk mengaktifkan mode transmisi manual, bila ingin menon-aktifkan tekan kembali tuas + selama beberapa detik, dan transmisi akan kembali ke mode otomatis. Sayangnya, tidak ada tombol kontrol audio di lingkar kemudi.

Jok depan sudah dilengkapi dengan armrest di sebelah kiri, dan level kenyamanan kursi bisa diatur mudah oleh pengemudi. Setelah dirasa cukup nyaman, nyalakan mesin, rilis handbrake, masukan tuas transmisi ke mode D (drive) dan berangkat.

Istimewa Tuas transmisi Mitsubishi Delica
Pengendalian
Rombongan bergerak dari Danau Singkarak menuju Puncak Lawang. Kontur jalanan kembali dipenuhi tikungan dan tanjakan. Sebagai awalan, awak redaksi hanya menggunakan mode transmisi D. Sesekali lampu ikon Eco Drive menyala yang menandakan gaya berkendara masuk dalam kategori ekonomis. Putaran mesin besar dibutuhkan untuk meningkatkan tenaga saat menghadapi tanjakan, minimal di 2.500 RPM sampai 3.000 RPM. Kesan yang didapat pada tuas D ini memang mobil terasa berat, dan pedal gas harus diinjak dalam buat mendapatkan daya maksimal.

"Mode D memang diatur untuk perjalanan dalam kota yang kontur jalannya lurus. Tapi buat tipe perjalanan seperti ini, manfaatkan mode DS (Drive Sport). Ini sangat berguna untuk mendapatkan daya di putaran bawah, sekaligus juga bisa dimanfaatkan untuk engine brake saat turunan. Memang konsumsi bahan bakar akan lebih besar dibanding D, tapi sebanding dengan tenaga yang didapat," jelas pereli nasional, Rifat Sungkar, yang ikut ambil bagian dalam test drive ini kepada KompasOtomotif.

Tak ingin berlama-lama, tuas transmisi langsung digeser lagi ke posisi DS. Benar saja, putaran bawah terasa galak saat di 3.000 RPM. Tenaga besar langsung terasa untuk membawa Delica melibas tanjakan dengan mudah. Ketika menghadapi turunan dan butuh pengereman, cukup angkat kaki dari pedal gas dan engine brake akan langsung terasa dari penurunan transmisi yang dilakukan otomatis oleh mesin. Sempurna.

Suspensi
Aktivitas kerja mesin yang tinggi juga didukung oleh sistem kemudi dan suspensi yang apik. Meski berbadan bongsor dengan ground clearance tinggi, tak sulit buat mengajak Delica melibas tikungan tajam. Suspensi belakang model multilink, terasa rigid dan minim body roll saat menikung, sistem kemudi juga dirancang dengan rasa sedikit "berat".

"Minim gejala limbung saat menikung patah. Itulah kelebihan Delica yang memang dirancang buat hidup di 'dua alam', on road dan semi off-road. Tak berlebihan memang jika Delica disebut MPV dengan karakter SUV yang kental," jelas Rifat lagi.

Hanya saja, kesempatan buat menjajal sistem auto stop and go dan cruise control tidak tersedia, mengingat medan yang dihadapi bukan jalanan perkotaan atau jalan bebas hambatan yang lurus. PT Krama Yuda Tiga Berlian Motors (KTB) menyajikan rute di Sumatera Barat-Riau ini untuk membuktikan karakter SUV pada Delica yang sanggup melahap semua tantangan pada perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau