Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Desain Mazda “Ngotot” Penerus RX Bermesin Rotary

Kompas.com - 01/10/2014, 07:45 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Hiroshima, KompasOtomotif – Meski sudah banyak informasi yang beredar, kejelasan tentang mobil sport penerus klan RX masih belum pasti hingga sekarang. Tahun lalu CEO Mazda Masamichi Kogai mengatakan mobil bermesin rotary tak punya masa depan, namun kini, Kepala Desain Global Mazda Ikuo Maeda, ngotot RX harus punya penerus. Lebih penting lagi, tetap memakai mesin rotary.

Maeda adalah pemprakarsa generasi terakhir RX8, ia melanjutkan karya ayahnya sebagai perancang RX-7. Ia tegas mengatakan keluarga RX tak boleh berakhir.

“Saya tak akan pernah menyerah. Di dalam kepala saya selalu memikirkan sosoknya,” kata Maeda kepada Automotive News, Senin (29/9/2014).  Ia menjelaskan belum ada keputusan apapun dari prinsipal pusat, namun ia meyakini penerus RX tak akan berhasil tanpa mesin rotary. Meski punya kelebihan bersih dan bertenaga, teknologi Skyactiv Mazda dirasa bukan padanan yang pas.

Namanya harus RX, lanjut Maeda, sebab huruf “R” berarti rotary. Bila saja disetujui, adaptasi rotary pada regulasi emisi bahan bakar adalah tantangan tersendiri, meski begitu bukan berarti tak bisa dilakukan. “Skyactiv adalah mesin bagus. Jadi sangat mungkin untuk menciptakan mobil sport menggunakannya. Bila (penerus RX8) menggunakan Skyactiv, kami melakukannya di mobil lain,” tutup Maeda.

RX8
Masa hidup Mazda RX8 telah berakhir pada 2012, alasan utamanya tak punya banyak pembeli. Sebagian masalah lain adalah permintaan, Masamichi Kogai berpandangan penerus Mazda harus mencapai target penjualan 100.000 unit per tahun untuk memastikan reinkarnasinya.

Pengembangan rotary terus dilakukan sejak 2007 lalu, mesin baru telah ditampilkan pada Tokyo Motor Show. Namun rencana memproduksi massal tak pernah muncul ke permukaan, pengembangan terus dilakukan tapi bukan fokus utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com