Teknologi otonomos diciptakan supaya mobil bisa menyetir, mengerem, dan akselerasi secara independen tanpa dikendalikan manusia atau pengemudi. Daimler juga salah satu perusahaan otomotif yang tengah mengembangkan otonomos untuk mobil umum.
Sistem ini sudah mulai dipasarkan sebagai opsi tambahan pada Mercedes-Benz S-Class. Daimler juga sudah menyiapkan prototipe truk Actross yang menggunakan teknologi sama.
"Target kami menjadi pabrikan nomor satu di masa depan, di mana kami percaya bisa menawarkan keuntungan solid dan potensi pendapatan lebih baik. Kami bukan cuma bicara soal inovasi, kami gunakan untuk menekankan langkah terdepan kami," beber Wolfgang Bernhard, Kepala divisi Truk Daimler dilansir Bloomberg (3/7/2014).
Persaingan
Saat ini truk Daimler tengah menghadapi persaingan sengit dari Volvo AB yang duduk diperingkat kedua penjualan global. Merek Swedia itu juga berhasil mencatatkan diri sebagai perusahaan kendaraan komersial paling untung di dunia. Rival lain, seperti Volkswagen AG menggabungkan kekuatan dengan MAN dan Scania untuk ikut bersaing.
Daimler Actros menyebut teknologi otonomos miliknya dengan nama "Highway Pilot. Dalam uji cobanya, truk "heavy duty" ini berjalan selama 45 menit, tanpa campur tangan pengemudi.
"Mengemudi otonomos merupakan tren masa depan. Pada awalnya, orang akan takut, tapi dengan banyaknya kelahiran teknologi pendukung akan melunturkan keraguan itu. Yang pasti, teknologi mengemudi ini akan membuat truk lebih aman di jalan," beber Frank Schwope, analis NordLB di Hanover, Jerman.
Daimler berniat memperkenalkan sistem ini di Eropa dan Amerka Serikat, begitu peratuan yang berlaku menyangkut teknologi otonomos resmi dikeluarkan. Peraturan menyangkut berapa lama waktu yang diperbolehkan pengemudi bisa memindahkan tanganya dari setir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.