Sumber internal Renault mengungkapkan kepada Reuters, pekan lalu, semua kesepahaman telah mengerucut pada kata “sah” pada 18 Juni lalu. Sebagian dari kontrak tersebut menyebutkan, saat ini Renault-Nissan memiliki 67,1 persen kepemilikan di perusahaan induk yang mengontrol AvtoVAZ. Perusahaan itu memiliki 74,5 persen AvtoVAZ, sementara sisanya punya perusahaan Pemerintah Rusia di bidang teknologi, Rostec.
Pada 2013, ekonomi yang berjalan kurang mulus berdampak pada penjualan kendaraan nasional. Sama seperti kebanyakan manufaktur, AvtoVAZ berjalan tertatih-tatih dan melaporkan kerugian tahun lalu.
"Tengkurap"
Renault-Nissan menyadari penjualan mobil di Rusia sedang “tengkurap”, keadaan juga ditambah parah dengan sanksi barat karena krisis Ukraina. Namun koalisi Prancis-Jepang itu masih memandang ada masa depan cerah di Rusia. Lagipula, Datsun yang baru saja lahir kembali mengandalkan kinerja pabrik AvtoVAZ di Tolyatti, Rusia, untuk memproduksi sedan on-DO dan model lain di masa mendatang.
Meski demikian, di awal Juni, AvtoVAZ mengumumkan segera merumahkan 13.000 pekerja di pabrik Togliatti sebab anjloknya penjualan Lada. CEO AvtoVAZ Swede Bo Andersson mengungkapkan, di awal 2014, perusahaan sedang dalam kondisi buruk dan segera butuh penyegaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.