Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datsun Sedan Sulit Masuk Indonesia

Kompas.com - 05/04/2014, 13:38 WIB
Jakarta, KompasOtomotif - Datsun resmi melahirkan model ketiga, on-Do, di Rusia, Jumat (4/4/2014). Sedan tersebut sekaligus menjadi model pertama yang akan dijual di Rusia. Banderolnya mencapai 400.000 rubel atau sekitar Rp 120 juta-an. Lantas, adakah kemungkinan model ketiga ini akan dipasarkan di Indonesian seperti Go dan Go+?

"Kami serahkan ke prinsipal untuk memutuskan apakah on-Do akan dijual di Indonesia. Tapi kemungkinan tersebut sangat kecil, mengingat pasar sedan yang tidak begitu besar seperti di Rusia," papar Indriani Hadiwidjaja, GM Bussiness Unit Datsun Indonesia, kepada KompasOtomotif, Sabtu (5/4/2014).

Lagipula, lanjut Indriani, model yang akan diproduksi dan dijual di Rusia masih versi setir kiri. Walaupun akan diproduksi setir kanan bakal memakan proses lebih lama. Karena bukan hanya memindahkan setir melainkan harus melewati serangkaian uji coba.

Faktor lain yang jadi pertimbangan adalah harga. Komitmen Datsun sejak awal adalah masuk di segmen mobil dengan harga terjangkau. Sementara harga yang ditawarkan on-Do sudah cukup jauh dengan kisaran Go dan Go+. Meski di rakit di Tanah Air dan menggunakan bahan baku lokal tetap harga akan berada di atas keduanya. Salah satu faktornya adalah pajak sedan yang cukup tinggi karena termasuk kendaraan mewah.

Taksi
Ketika ditanya kemungkinan masuk Indonesia sebagai taksi, Indri juga tidak berani berspekulasi. "Kami tidak tahu ke depannya seperti apa. Bisa saja on-Do masuk ke pasar private atau bahkan dipercaya untuk jadi taksi. Sebab kami yakin Datsun memiliki produk yang benar-benar bisa diandalkan dan punya durabilitas yang baik, seperti produk-produk Datsun yang telah terbukti kuat dan tahan banting," tutup Indriani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com