Usulan itu didorong oleh konsorsium yang terdiri dari beberapa merek mobil besar, seperti VW, Toyota, General Motors, dan Tesla, yang meminta regulator untuk memperbolehkan mobilnya menggunakan kamera sebagai pengganti spion.
Selain lebih fleksibel dari segi desain, fungsi kamera sebagai spion juga bisa mengurangi area tak terlihat (blind spot). Sebab, daya tangkap lebih luas, yang menjadi kelemahan spion selama ini.
VW sudah mulai menggunakan teknologi ini pada mobil ultra-iritnya, XL1, tetapi tidak bisa dijual di AS karena tidak memenuhi standar keselamatan di negara itu. Pasalnya, lembaga Standar Keselamatan Kendaraan AS (FMVSS) mewajibkan semua mobil yang dipasarkan memiliki kelengkapan sepasang spion.
Merek lain, Tesla, juga sudah memperkenalkan Model X yang juga sudah menggunakan kamera sebagai pengganti kaca spion.
"Memang hal ini bisa diubah, tapi butuh waktu yang panjang," jelas Elon Musk, Chief Executive Officer Tesla, dilansir Inautonews, Kamis (3/4/2014).
Perkumpulan merek otomotif itu berharap NHTSA mau mengubah regulasi baku yang berlaku saat ini. Honda juga sudah melengkapi Accord 2013 dengan sistem LaneWatch, yang tetap menyediakan spion. Namun, tetap dilengkapi dengan kamera yang berguna memantau adanya kendaraan lain yang masuk dalam blind spot dan menginformasikan kepada pengemudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.