Jambi, KompasOtomotif – Provinsi Jambi menyimpan sejarah dan cerita masa lalu yang cukup menarik. Inilah yang membuat tim Avanzanation Journey harus menyinggahi kota pesisir Timur Sumatera itu.
Tiga titik diagendakan dalam city tour, antara lain Museum Negeri, Museum Sejarah Perjuangan, dan Candi Muaro Jambi. Jelas sudah, bidikan tim kali ini adalah murni berwisata sejarah. Didampingi komunitas setempat dan didukung dealer Agung Automall, iring-iringan Toyota Avanza membelah kepadatan kota dan singgah di destinasi pertama.
Museum Negeri Jambi
Dibangun pada 1981 dan berubah nama menjadi Museum Siginjai pada 2012 itu berdiri di atas tanah seluas 13.350 meter persegi, memiliki koleksi geologika berupa fosil kayu, batuan dan mineral, fosil manusia, hingga flora dan fauna. Asal-usul kota digambarkan di sini, termasuk kekayaan budaya dan sejarah peradaban masyarakat setempat.
Menariknya, museum ini juga menyimpan benda peninggalan prasejarah seperti beliung batu, gong bertuliskan aksara kuno Cina, teko, piring porselen, fragmen tangan, hingga arca Buddha. Kelengkapannya ditambah dengan koleksi filologika atau naskah-naskah kuno yang ditulis tangan seperti naskah incung Kerinci yang ditulis di atas tanduk dan bambu, Alquran dan Kitab Tassawuf.
Museum Sejarah Perjuangan
Selanjutnya, rombongan bergerak menuju Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Di sinilah tempat yang tepat untuk mengetahui kisah perjuangan masyarakat setempat melawan penindasan di zaman kolonial. Semakin tegas, karena saat memasuki gedung, tim disambut patung Pahlawan Nasional Jambi yang berdiri di antara dua harimau Sumatera, yaitu Sulthan Thaha Saifuddin.
Lantai dasar berisi pameran senjata dan baju perang. Sementara lantai dua adalah tempat diorama-diorama perang Jambi yang bisa mengeluarkan suara berupa narasi mengenai masing-masing peperangan. Sedangkan lantai tiga berisi koleksi meja kerja yang dipergunakan pejuang kemerdekaan, serta dokumen tertulis dan naskah perjuangan lengkap dengan foto-foto.
Candi Muaro Jambi
Tim lalu bergerak ke arah Timur Jambi sejauh 25 km, menuju kompleks Candi Muaro Jambi. Di berbagai laman dan bahkan wikipedia, hanya disebutkan situs purbakala yang diperkirakan dibangun pada abad ke-7 itu adalah salah satu candi yang terawat di Sumatera, menyimpan sejarah peradaban Buddha dan Hindu di tanah Sumatera.
Namun, setelah KompasOtomotif bersama tim Avanzanation Journey gali dari Subrata, pemandu kompleks candi, Muaro Jambi dulunya adalah tempat belajar agama Buddha—semacam universitas—terbesar di dunia! Luasnya 3.100 hektar menyusuri aliran Sungai Batanghari. Dari 84 titik candi yang ditemukan, masih delapan candi yang mulai nampak berdiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.