Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Honda Civic Genio 1993

Biar Tersiksa yang Penting Gaya

Kompas.com - 01/02/2014, 10:45 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Buat Rommy Baisto Ramadhan, sehari-hari “tersiksa demi gaya” adalah hal lumrah . Meski sudah paham kondisi buruk permukaan aspal Jakarta, Rommy tetap setia mempertahankan Honda Genio miliknya ceper dan “ngangkang”. Padahal mobil keluaran 1993 itu dipakai rutin untuk beraktivitas kuliah dan kerja.

“Paling penting itu penampilan bro, karena langsung dilihat orang. Kalau interior dan audio ga kelihatan, itu baru terasa di dalam kabin,” ujarnya kepada KompasOtomotif, (30/1/2014).

Febri Ardani Meski tersiksa dengan profil kaki-kaki

Genio, lanjutnya, termasuk model yang hingga kini masih jadi incaran pemodifikasi. Namun hampir rata-rata ubahannya masuk kategori ekstrem. Rommy ingin tampil beda, interior dan sistem entertainment dibiarkan tampil seperti standar, fokusnya hanya pada eksterior dan kaki-kaki dengan konsep elegan.

Kelir biru di sekujur tubuhnya mengadopsi warna populer milik Mercedes-Benz W211. Makin elegan dengan Sunroof  OEM Hyundai Tucson dan pelek Axia King berprofil lebar. 

Febri Ardani Honda Genio Rommy

Mepet
Terhitung sejak 2011, kondisi kaki-kaki sudah tidak normal. Ubahan kostum dilakukan dengan memangkas ulir pada per di setiap suspensi, dan disesuaikan ketinggiaan sehingga pelek 17 inci bisa "celup". Modifikasi chamber hingga minus 7 di bagian belakang dan minus 6 di depan. Tujuan akhirnya agar kaki-kaki terlihat "ngangkang" dan pelek tipis menyentuh bibir fender.

Fender bagian depan sedikit diangkat, biar tidak terlalu sulit kalau mau belok. Setingan suspensi depan lebih lembut dibanding belakang. "Dulu sering gonta-ganti ukuran pelek, sekarang sudah ketemu setingan paling pas, pakai 17 inci. Bisa dibilang arah modifikasinya stance lover atau hellaflush,” jelas Rommy.

Febri Ardani Honda Genio 93' milik Rommy

Tersiksa
Bemper nyangkut di polisi tidur, pelek dan bibir fender rusak karena sering bergesekan, tapak ban gundul tidak rata, guncangan keras yang terasa dalam kabin, merupakan risiko yang harus dimaklumi. Terlebih lagi saat kondisi cuaca yang tidak menentu seperti belakangan ini, hujan deras lalu banjir kerap menutupi lubang di jalan. "Pasti tersiksa, tapi relakan saja. Ga semua orang berani nekat seperti ini," tukas Rommy. 

Demi menjaga mobil tetap fit, perawatan kaki-kaki rajin dilakukan setiap dua bulan. Khusus untuk ban, ditukar bagian kanan-kiri setiap 6 bulan sekali biar tahan lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau