Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Ancam Stop Investasi di Thailand

Kompas.com - 20/01/2014, 19:22 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Bangkok, KompasOtomotif - Toyota Motor Coporation (TMC) lagi galau menghadapi kondisi Thailand. Melalui anak perusahaan, Toyota punya opsi menambah investasi baru 20 miliar bath (Rp 7,24 triliun) atau justru memangkas produksi. Kedua opsi ini terbuka sambil melihat perkembangan iklim politik negara yang terngah memanas.

Kyoichi Tanada, Presiden Direktur Toyota Thailand mengatakan, punya rencana untuk menambah kapasitas produksi 200.000 unit dalam tiga sampai empat tahun mendatang. Sampai saat ini, Toyota merupakan pabrikan mobil terbesar di Thailand, dengan kapasitas produksi mencapai 800.000 unit per tahun.

"Investasi baru kami di Thailand bisa saja tidak terjadi, jika krisis politik terus berlanjut dan berkepanjangan," jelas Tanada dilansir Reuters, Senin (20/1/2014).

Menurutnya, bagi investor asing baru, kondisi politik saat ini akan mendorong mereka mencari kesempatan di tempat lain. "Sedangkan mereka yang sudah investasi, seperti Toyota, kami tidak akan pergi begitu saja. Tapi, apa kita akan tambah investasi atau tidak, kami belum pasti," lanjut Tanada.

Thailand, sampai saat ini merupakan pasar mobil terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, merupakan basis produksi dan ekspor untuk beberapa merek ternama, seperti Toyota, Honda, dan Ford.

Demonstrasi
Suasana politik Thailand tengah memanas, karena pihak oposisi terus berusaha menggoyang kekuasaan pemerintah pusat, dalam dua bulan terakhir. Aksi mereka bahkan memaksa Perdana Menteri Yingluck Shinawatra memindahkan kantor kerjanya, berkat aksi demonstrasi besar-besaran, shutdown, di Bangkok, beberapa hari lalu.

Tanada melanjutkan, situasi politik yang tidak stabil ini, sangat rentan mempengaruhi kondisi perekonomian negara. Jika hal itu terjadi, Toyota bisa-bisa malah memangkas produksi, sambil melihat perkembangan yang terjadi.

"Setelah aksi shutdown, jumlah pengunjung di showroom kami mulai berkurang. Kami siap memangkas produksi jika memang hal ini ada kaitannya dengan kondisi politik," tambah Tanada.

Tahun lalu, Toyota memproduksi 850.000 unit mobil di Thailand. 445.000 unit dipasok untuk pasar domestik (Thailand) sedangkan sisanya 430.000 unit diekspor. Tahun ini, penjualan domestik ditaksir turun menjadi tinggal 400.000 unit dan ekspor naik menjadi 445.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com