JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi penarikan untuk perbaikan (recall) yang dilakukan PT Honda Prospect Motor menimbulkan banyak pertanyaan di benak konsumen. Pasalnya, hal itu bisa menimbulkan berbagai interpretasi, dari yang negatif sampai positif.
"Recall bukan kesalahan, melainkan tanggung jawab konkret dan harus diinformasikan sebaik mungkin kepada konsumen," ucap Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM. Menurutnya, saat ini ada beberapa ATPM yang masih sembunyi-sembunyi melakukan recall.
"Itu kesalahan. Setiap konsumen perlu mendapat pemberitahuan mengenai produk yang terkena recall, baik langsung maupun melalui pihak ketiga."
"Kita memang mengirim satu-satu surat ke konsumen. Namun, apakah 100 persen surat sampai di tujuan? Di sini peran media jadi penting supaya konsumen tahu apa dan bagaimana nasib mobilnya. Dengan informasi yang jelas, jaringan bengkel juga tak bisa berdalih pura-pura tak tahu," beber Jonfis kepada Kompas.com, malam ini.
Honda berkomitmen untuk terus menjaga kepuasan konsumen meski recall mengurangi keuntungan perusahaan. Karena itu, Honda mengklaim diri sebagai salah satu merek mobil di Indonesia yang terang-terangan mau mengakui produknya terkena recall. Sementara itu, beberapa merek lain cenderung menutupinya dengan embel-embel kata "kampanye perbaikan".
Nah, meskipun Indonesia tak punya regulasi baku soal recall, sudah saatnya bagi ATPM terus terang. Udah enggak zaman lagi bertindak diam-diam atau berkilah di balik kampanye layanan perbaikan!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.